www.riaukontras.com
| Istimewa di Bulan Ramadhan, Bupati Kasmarni Khatam Al-Quran Bersama Para Santri Penghafal Quran | | Cegah Peredaran Barang Ilegal di Meranti, Bea dan Cukai Bengkalis Musnahkan 19800 Kg BB Mangga | | Berbagi Kepada Sesama, Alumni 2000 SMA Negeri 3 Bengkalis Gelar Takjil Gratis | | Dugaan Korupsi Pembangunan Jembatan Air Hitam, Genak Desak Kejati Segera Periksa Kadis PUTR | | Perbaikan Jalan Sudah Dikerjakan, Warga Ucapkan Terimakasih kepada Bupati Bengkalis dan Dinas PUPR | | Tokoh Masyarakat Bantan Gandeng Ditintelkam Polda Riau Berantas Peredaran Narkoba
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Kamis, 28 Maret 2024
 
Calon Independent di Pilkada Maluku Diprediksi Sulit Menang
Editor: Muhammad Abubakar | Senin, 19-03-2018 - 13:39:29 WIB


TERKAIT:
   
 

JAKARTA, RiaukontraS.com - Ketua Forum Masyarakat Maluku (FORMAMA) Arnold Thenu menilai, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Juni mendatang  sangat menarik. Karena, salah satu pasangan calon berasal dari jalur independent. 

Memang, ini bukan suatu sejarah baru dalam pemilihan kepala daerah. Dan, tidak ada yang salah dengan hadirnya pasangan calon dari jalur independent di alam demokrasi saat ini. Namun, ironisnya pasangan calon dari jalur independent  yang bertarung dalam setiap pemilihan kepala daerah belum pernah berhasil memperoleh kemenangan.

"Jika, pasangan calon jalur independent itu ‘pure’ (murni) dari awal memilih jalur tersebut. Maka, pasangan calon jalur independent akan menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat. Tetapi, pada umumnya para pasangan calon kepala daerah yang memilih jalur independent tidak berproses dari awal secara murni menentukan sikap sebagai pasangan calon independent," katanya dalam siaran pers kepada wartawan Senin (19/3/2018).

Faktanya, lanjut dia, sebagian besar pasangan calon independent sebelumnya pernah mendaftarkan diri sebagai bakal calon pada partai-partai politik yang ada. Kemudian, tidak lolos mendapatkan rekomendasi partai. Sehingga menjadikan jalur independent sebagai pilihan kedua. Dan, bukan menjadikan jalur independent sebagai pilhan tunggal sejak awal oleh para calon independent tersebut.

Diatas kertas, para calon kepala daerah dari jalur independent sudah bisa dipastikan kalah. Jika, tolak ukur keberhasilan itu di ukur dari para pasangan yang di usung oleh partai politik. Karena, percaya tidak percaya atau suka tidak suka para calon yang di usung oleh partai politik mempunyai jaringan infrasturktur yang jauh lebih kuat ketimbang pasangan calon dari jalur independent. 

"Tetapi, pasangan calon dari jalur independent masih mempunyai ‘kemungkinan’ menang," ujarnya.

Kemenangan calon independent bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya, ada para oknum partai politik yang tidak loyal dengan bermain pada dua kaki dan berkhianat pada keputusan partai politiknya sendiri. Dan, itu akan membuka sedikit peluang bagi kemenangan calon independent.  Tetapi, tidak semudah itu. Karena, para calon dari independent masih harus kerja extra  keras berhadapan dengan para pemilih cerdas yang rasional dan obyektif.

Pemilih cerdas akan berpikir jauh lebih panjang. Karena, para pemilih cerdas tidak hanya berpikir sebatas siapa yang menang dan siapa yang kalah, jelasnya.

Bagi pemilih cerdas yang menginginkan terjadinya perubahan di Maluku tidak akan berpikir sesederhana itu. Maka, para pemilih cerdas tidak akan memilih calon dari jalur independent. Karena, calon independent memiliki kosekuensi yang berat. Sebab tanpa dukungan partai politik, maka kebijakan yang dibuat saat menjadi kepala daerah akan mengalami hambatan. 

Hal ini disebabkan, karena tidak adanya dukungan  penuh dari lembaga legislatif. Sehingga, dikhawatirkan pemerataan pembangunan sosial dan ekonomi serta lainnya tidak akan berjalan sesuai harapan. 

"Selain itu, visi dan misi dari calon kepala daerah jalur independent akan berbeda dengan visi dan misi lembaga legislatif yang berasal dari  partai politik. Ini mengakibatkan kinerja untuk mencapai visi kepala daerah dari jalur independent menjadi kurang efektif. Kalaupun calon jalur independent menang bukan berarti harapan masyarakat luas yang haus akan perubahan akan terwujud dengan semudah yang dibicarakan," ungkapnya.

Logikanya, menurut para calon kepala daerah yang menang melalui jalur partai politik saja masih mengalami kesulitan mewujudkan visi dan misinya. Apalagi, calon dari jalur independent yang tidak mempunyai dukungan partai politik di legislatif. 

"Jadi, para calon dari jalur independent sulit untuk untuk menang," pungkas Arnold Thenu.(Dwi/Muhammad Abubakar)

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • Calon Independent di Pilkada Maluku Diprediksi Sulit Menang
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Kasmarni Terima Gratifikasi Rp 23,6 Miliar di Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bengkalis Non Aktif
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved