www.riaukontras.com
| Masyarakat: 6000 Bibit Sawit sudah Ditanam Lalu Dicabutnya, Apa Tidak Ada Pidananya? | | Siapkan SDM Berkualitas, Pemkab Siak Lanjutkan Program BeTunas | | Kajati Riau Ikuti Kunjungan Kerja Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung RI Secara Virtual | | Pengarahan Jaksa Agung RI Dalam Kunjungan Kerja di Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan | | Plh. Asisten Pembinaan Kejati Riau Ikuti Halo RB Mei 2024 Karocana Tiyas Widiarto Secara Virtual | | Jam-Pidmil Kejagung Sosialisasi Nota Kesepahaman Kejaksaan RI dan TNI
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Kamis, 9 Mei 2024
 
Protes Tak di Tanggapi, Program Dana Bermasa 2023 Diduga Bermasalah
Editor: | Sabtu, 18-11-2023 - 11:36:29 WIB

TERKAIT:
   
 

Bantan, RIAUkontras.com - Program Dana Bermasa 2023 yang dianggarkan sebesar Rp200 juta untuk bantuan rehab rumah di Desa Ulu Pulau, Kecamatan Bantan, Bengkalis diduga bermasalah.


Pasalnya dari 16 kepala keluarga (KK) yang menerima program tersebut mempertanyakan realisasi bantuan tersebut, yang dinilai tidak sesuai dengan anggaran yang tertera dalam rencana anggaran biaya (RAB) yang dibuat oleh desa.


Sedangkan bantuan rehab rumah sebanyak 16 unit dengan anggaran Rp200 juta sudah dimulai Juli 2023 dan pekerjaanya sudah selesai pada Oktober lalu. Namun hasilnya sangat dikeluhkan masyarakat penerimanya.


Seperti yang disampaikan, Mujiono (48) warga Dusun Pulau Sari, RT01/RW02, Desa Ulu Pulau mengaku sebagai penerima bantuan dengan pagu anggatan Rp10.8550.000. Namun dengan dana ini, dirinya hanya mendapatkan bantuan 2 kodi seng dan 17 batang kayu.


"Sedangkan saya melihat dalam RAB 3 kodi dan kayu 1 Tan. Tentu ini sangat kami sayangkan dan kenapa dana sebesar itu saya hanya diberikan bahan material bangunan yang tak sesuai dengan RAB," ujarnya saat dijumpai Wartawan di rumahnya, Rabu (15/11/23).


Ia mengkalkulasikan estimasi biaya dimana harga seng Rp1,1 juta kalau 2 kodi baru Rp2,4 juta. Sedangkan kayu 17 batang itu harganya Rp850 ribu, itu termasuk upah pasang Rp1 juta dan  di RAB upahnya Rp2 juta.


Informasi yang diperoleh dilapangan Rofi'i salah satu penerima bantuan rehab rumah di Dusun 1 protes. Di sana masih ada tumpukan kayu sebanyak 26 batang dan seng tersimpan dalam rumahnya 1 kodi.


"Saya protes. Karena sesuai plank pekerjaan yang dipasang didinding pintu masuk rumah saya, pagu anggarannya  Rp14 juta, tapi saya hanya mendapat 3 kodi seng dan kayu  tak sampai 1/4 Tan. Sedangkan dalam RAB nya 5 kodi sedang dan 2 Tan kayu. Tapi setelah saya protes baru diantar sisanya," ujarnya.


Awalnya kata Rofi'i, dirinya mempertanyakan ke BPD Ulu Pulau dan protes dirinya ditanggapi oleh pihak desa. Alhasil ada penambahan seng dan kayu.


"Tapi saya bingung bagaimana memasang seng dan kayunya, karena saya tidak ada biaya untuk mengupah pemasangannya," ujarnya.


Setelah di rumah Rofii di dusun 1,  wartawan mendatangi rumah Asiang warga suku Asli yang tinggal di dusun 4 Desa Ulu Pulau. Di rumahnya realisasi bantuan rehab rumah hanya didapat untuk bagian dapur, dengan anggaran  Rp14,8 juta.


"Kalau melihat anggaran dan realisasi pembangunan tidak masuk akal. Masak anggaran Rp14,8 juta hanya mendapatkan seng 1,5 kodi, papan dan bluti 1 tan. Kalau dirinci papan 40 kepimg, bloti  31 batang, lantai 5 sak semen dan  krikil dan pasir 1 mobil pickup," ucapnya dengan nada kesal.


Karena kata Asiang, itupun dinding yang dipasang masih terlihat jarang-jarang dalam penyusunannya. Apalagi di bagian ruang depan rumahnya, baik dinding kamar dan lantai sudah banyak yang lapuk.


"Kami mengharapkan kalau ini ditambah lagi, kami hanya mintak tambah kayu dan papan saja," ucapnya sambil menunjuk bagian dinding rumahnya yang ditutup dengan kain.


Terhadap persoalan itu, Pj Kades Ulu Pulau, Slamet Riadi yang dikonfirmasi saat berada di lokasi bantuan rumah rehab milik Rofii menyebutkan, dirinya tidak mengetahui adanya persoalan itu, karena dirinya baru menjabat sebagai Pj Kades selama dua bulan.


"Tak tau saya persoalan itu. Karena saya baru dua bulan menjabat," ucapnya.


Namun ketika ditanya kenapa ada bantuan susulan dari pihak desa, Slamet Riadi menjawab, memang ada 1 warga yang protes dan pihaknya langsung mengumpulkan BPD dan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK).


"Ya, dalam pertemuan itu disepakati menambah kayu dan seng. Seperti yang kita lihat saat ini ada kayu di rumah milik Rofii. Sedangkan 15 KK penerima bantuan rehab rumah tidak ada yang melaporkan," ujarnya.


Sedangkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang juga Kasi Kesra dan Pj Kasi Perencanaan Anggaran  Azizah yang bertanggungjawab terhadap proyek tersebut mengaku semuanya sudah terealisasi sesuai RAB.


"Ya, sudah selesai 100 persen dan bantuan rehab rumah juga sudah diterima oleh pemiliknya," ucapnya singkat.


Sedangkan TPK kegiatan yang juga menjabat sebagai Kepala Dusun (Kadus) Karya Indah Desa Ulu Pulau, Selamet juga menyebutkan, kegiatan sudah selesai 100 persen. Bahkan yang tidak sesuai RAB juga sudah ditambah materialnya.


"Sudah selesai semuanya dan yang kurang bahan juga sudah kami antar," ucapnya.


Namun ketika ditanya hanya 1 rumah yang mendapat tambahan material, Selamat yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya malah tak menjawab.


Sedangkan dari 16 KK penerima bantuan rehab rumah tersebar di Dusun 1 atas nama  Rofi'i, Astar, Kamarunddin, Mardi, Mujiono. Sedangkan di Dusun 2 atas nama Marhaban dan di Dusun 3, Tahrori dan Indrayani. Sedangkan di Dusun 4 yang mendapatkan bantuan adalah Asiang, Atep, Abue, Rahab. Untuk Dusun 5, Sela Afria, Ponatin, Mustafa dan Suardi.


Sedangkan terkait realisasi anggaran ketika ditanyakan ke Bendahara Desa Ulu Pulau, Emin menyebutkan, anggarannya sudah cair 100 persen, sesuai alokasi anggaran yang ada dalam RAB.


"Ya, sudah terealisasi semuanya. Tidak ada anggaran yang tersisa. Kalau ada persoalan lain dalam pengerjaan di lapangan saya tidak tau," ucapnya.**(Rls/Red).


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • Protes Tak di Tanggapi, Program Dana Bermasa 2023 Diduga Bermasalah
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Kasmarni Terima Gratifikasi Rp 23,6 Miliar di Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bengkalis Non Aktif
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved