Tunggakan di Santa Maria 100 Juta Lebih, Istri Korban Pembacokan Tak Sanggup Bayar
Editor: | Jumat, 30-06-2023 - 16:49:09 WIB
|
Ket. Foto gubuk kecil ini korban pembacokan Herianto tinggal bersama istri dan anaknya. |
Kampar, Riaukontras.com- Biaya pengobatan Herianto, korban pembacokan oleh tetangganya sendiri Kaharudin Dalimunte alias Kohar warga Desa Ridan Permai Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Sudah mencapai 100 Juta lebih. Istri korban tidak sanggup membayar tunggakan tersebut di rumah sakit Santa Maria Pekanbaru.
Herianto dirawat di Santa Maria sudah satu Minggu lebih dan biaya pengobatan nya sudah mencapai 100 Juta lebih. Biaya pengobatan tersebut cukup besar bagi istri Herianto dan Herianto hanya bekerja sebagai petani sayur. Untuk harta Herianto satu - satunya rumah gubuk ukuran kecil, kalau dijual rumah gubuk kecil tersebut juga tidak mampu untuk membayar tunggakan di Santa Maria.
Upiyanti istri dari Herianto kepada Riaukontras.com melalui telepon genggam, Jum,at siang (30/6) mengatakan, "Tunggakan biaya pengobatan suami di rumah sakit Santa Maria sampai sekarang ini sudah mencapai 100 Juta lebih dan biaya tersebut cukup besar bagi kami," terangnya.
Tunggakan tersebut sudah mulai diangsur dengan menjual rumah dan tanahnya kepada orang, rumah gubuk kecil tempat tinggal kami sekeluarga. Dari hasil jual rumah dan tanah tersebut tidak seberapa bila dibandingkan jumlah tunggakan pengobatan di rumah sakit Santa Maria, ungkap ibu satu anak ini dengan sedih.
Diterangkan lebih lanjut oleh Upiyanti, BPJS kesehatan tidak berlaku di rumah sakit karena suami saya korban pembacokan, sekarang ini saya sudah pasrah untuk membayar tunggakan di rumah sakit Santa Maria.
Kita berharap ada dukungan dari masyarakat dan tokoh masyarakat yang Ingin membantu biaya pengobatan suami saya. Mudah - mudahan hendaknya bisa mengurangi beban biaya untuk pengobatan di rumah sakit Santa Maria, harap Upiyanti dengan sedih.
"Suami sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter hari ini, tetapi biaya pengobatan di rumah sakit belum bisa kami lunasi karena biaya cukup besar," ungkapnya.
Untuk diketahui, Herianto bekerja sebagai petani sayur di Desa Ridan Permai Kecamatan Bangkinang Kota dan tinggal di rumah gubuk kecil yang terbuat dari papan dan kayu. di wilayah RT 3 RW 1 Dusun I Desa Ridan Permai. Jarak rumah Herianto dengan kantor Bupati Kampar dan kantor DPRD Kampar hanya lebih kurang 700 meter. (Apriyaldi)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :