Kampar, Riaukontras.com - Suku Sakai desa Kota Garo Kecamatan Tapung kecewa kepada PJ Bupati Kampar. Kekecewaan tersebut wajar karena  mereka diundang oleh PJ Bupati Kampar untuk rapat dengan Forkopimda, Selasa sore (7/3) dilantai 3 kantor Bupati Kampar.

Rapat dengan Forkopimda tersebut membawas tentang persoalan sengketa tanah perkebunan yang ada di Kabupaten Kampar. Salah satu pembahasan tersebut terkait sengketa tanah di  Kota Garo yang dikuasai oleh Ateng CS.

Wakil Ketua Komesariat Bidang Buruh dan Tani yang juga merupakan kepala Biro Advokasi Rakyat Relawan Perjuangan Demokrasi DPD REPDEM Provinsi Riau Muhammad Ridwan didampingi perwakilan Pemuda Pancasila (PP) Kampar Suwandi mengatakan, "Kami agak kecewa sedikit dengan PJ Bupati Kampar karena kami diundang untuk rapat, tetapi tidak dibolehkan masuk," ungkapnya.

Diterangkan lebih lanjut oleh Muhammad Ridwan,  dari hasil pertemuan Forkopimda ada tindak lanjut dari hasil pertemuan, walaupun kami tidak dibolehkan masuk dalam rapat. "Dari hasil pertemuan Forkopimda dan PJ Bupati Kampar berjanji akan memanggil Ateng CS dalam waktu 1 Minggu ini," kata nya.

Kami akan membuktikan pernyataan PJ Bupati Kampar tersebut apakah terulang sejarah yang lama dari 9 November sampai saat ini Ateng CS belum pernah dipanggil oleh Pemerintah Kabupaten Kampar, tegas Muhammad Ridwan.

Terkait apa yang disarankan oleh PJ Bupati Kampar untuk melaporkan kasus ini kepada Kepolisian dan Muhammad Ridwan memilih tidak melaporkan."Kami tidak akan melaporkan kasus ini kepada Kepolisian karena lawan kami mafia tanah," terangnya.

Salah seorang warga suku Sakai Ditan dengan lantangnya mengatakan, "Kami sangat kecewa kepada PJ Bupati Kampar Kamsol, kami diundang untuk rapat di kantor Bupati Kampar dan tidak dibolehkan masuk," ungkapnya.

Diterangkan nya lebih lanjut, tanah suku Sakai diserobot oleh Cina dan kami tidak rela tanah kami diambil oleh mereka. Suku Sakai punya tanah di Kota Garo bukan Ateng CS. (Apriyaldi)