Bengkalis, Riaukontras.com - Dari tahun ketahun Kabupaten Bengkalis praktek Monopoli pengadaan langsung (PL) di Jasa Konstruksi dan Pengadaan Pembelian Barang tidak menjadi rahasia umum lagi.

Dalam proses pengadaan barang/ jasa, penunjukan langsung merupakan metode untuk langsung menetapkan satu atau lebih penyedia dengan diskresi dari pemberi kerja guna melaksanakan pekerjaan pengadaan barang/jasa tanpa melalui proses tender.

Metode Penunjukan langsung ini digunakan karena mempunyai sejumlah keuntungan, antara lain efisien, mempercepat proses pengadaan dan kepastian penyelesaian pekerjaan

Hingga banyak perusahaan atau Kontraktor lokal di bidang konstruksi fail atau gulung tikar di akibat kelakuan okmun (SKPD) Satuan Kerja Perangkat Daerah yang tidak bertanggung jawab.

Salah satu Kontraktor di kabupaten Bengkalis ini mendapat pekerjaan PL dari salah satu SKPD mencapai ± 46 paket pekerjaan penujukan langsung jasa konstruksi,

Hasil dari investigasi Korlap Rakyat45.com, Indra mengungkapkan, di lihat dari 30 pekerjaan tersebut menggunakan jasa pertukangan orang-orang itu aja, tentunya sangat merugikan tukang yang lain.

Lebih jauh indra mengatakan Seandainya dari 46 paket penujukan langsung di bagi ke 46 kontraktor lokal, tentu Kontraktor lokal membawa 10 orang tenaga kerja pengecoran jalan atau gang tersebut, jika dikalikan dengan 46 perusahaan kontraktor, tentu sudah membantu 460 orang.

"Apa bila 460 orang yang bekerja tentu sudah membantu putaran ekonomi khususnya di pulau Bengkalis, tetapi apabila 46 pekerjaan jasa konstruksi hanya dikerjakan seorang Kontraktor tentu ekonomi di pulau Bengkalis berputar kepada dia saja, sehingga banyak kontraktor lokal bangkrut alias gulung tikar nah ini sudah tentu ada indikasi Monopoli dari Kontraktor dan SKPD tersebut," ungkap Indra, kepada wartawan ini, Minggu (7/2/2022).**(Red).