Selain kegunaan alat transportasi angkutan sampah, kendaraan roda tiga tersebut juga sangat bermenfa'at untuk pergerakan sosial swadaya angkutan bibit mangrove untuk ditanam ke area pantai pulau terdepan terluar  berbatasan dengan Negara tetangga Malaysia yang parah terkena abrasi pantai, yaitu pulau Bengkalis .

Ucapan terima kasih tersebut disampaikan oleh Mhd.Kusmayadi wakil ketua LSM IPMPL bersama Sukaini wakil ketua Penggerak Pembangunan Pantai Wisata Raja Kecik yang didampingi oleh puluhan pemuda pembangunan pantai wisata raja kecik, saat tim Media ini berkunjung ke PWRK sore tanggal (20/9/2021).

Lebih lanjut tutur wakil ketua LSM IPMPL yang juga di kenal ramai merupakan tokoh masyarakat kabupaten bengkalis mengungkapkan "Kami menilai bukan besar atau kecilnya bantuan yang diberikan oleh ibuk MenLHK tersebut, akan tetapi sikap kepedulian ibuk Menteri serta penghargaan terhadap upaya kami bersama puluhan kelompok masyarakat dalam melestarikan lingkungan disekitar pantai wisata raja kecik yang berkorelasi dengan penggalian nilai sejarah, membuka peluang usaha masyarakat kepada Usaha Kecil Menengah (UKM).

Upaya pelestarian Mangrove di area pantai pulau terdepan terluar wilayah kedaulatan indonesia maupun upaya kami melestarikan kawasan gambut dengan tanaman semula yaitu tanaman budidaya pohon gerunggang yang kami nilai mampu mendongkrak perekonomian masyarakat serta mampu mencegah kebakaran hutan dan lahan. 

"Semoga allah senantiasa memberikan kesehatan serta kesuksesan kepada ibu Mentri, keluarga serta seluruh jajaranya".

Selain itu ribuan masyarakat  binaan LSM IPMP yang tergabung baik dalam Kelompok Tani Hutan Mangrove maupun Kelompok Tani Hutan Geeunggang tersebar di beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten bengkalis melalui kordinator lapangan nya Komar, mengucapkan juga ribuan terima kasih kepada ibu Menteri LHK karna kepedulianya terhadap pulau bengkalis serta terhadap beberapa program Pemulihan Ekonomi Nasional Padat Karya Mangrove (PEN-PKM) tahun 2020 yang dilaksanakan oleh KemenLHK melalui BAPDAS HL INROK. 

"Program tersebut cukup membantu ekonomi masyarakat dalam situasi bencana Covid 19 "sebagaimana disampaikan oleh sejumlah anggota kelompok tani hutan mangrove kepada saya, program tersebut cukup membantu mereka, bahkan sebagian dari dana hasil pekerjaan mereka tersebut banyak yang di jadikan modal usaha oleh masyarakat, untuk usaha mereka ekonomi mereka, sampai saat ini.  Sementara bagi kalangan pemuda- pemudi pula yang turut serta dalam kegiatan tersebut hasilnya ada yang dapat membeli alat transportasi roda dua untuk alat transportasi bekerja sampai saat ini, "ujarnya.**(Red)