www.riaukontras.com
| Menyikapi Persoalan Hukum Menjerat Wartawan, Wahyudi El Panggabean: Taati KEJI | | Kejati Riau Hentikan Penyelidikan Dugaan Tipikor pembangunan Payung Elektrik Masjid Raya Annur | | Kajati Riau Ikuti Kegiatan Musrenbang Kejaksaan RI Tahun 2024 | | Wakajati Riau Hadiri Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 | | Jaksa Agung: Entitas Jaksa ASEAN Meningkatkan Kolaborasi Antar Lembaga Kejaksaan se-ASEAN | | Jam-Pidsus: Kerugian 271 T Bukan Soal Besarnya Tetapi Bagaimana Mengembalikan Kondisi Seperti Semula
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Jumat, 26 April 2024
 
Setelah Dikuasai Sejak 2006
Suku Sakai Minta PT. GG Hentikan Operasional dan Kembalikan Lahan Kepada Masyarakat Adat
Editor: Indra | Senin, 13-09-2021 - 20:57:52 WIB


TERKAIT:
   
 

BENGKALIS, RIAUkontras.com - Pada Jumat lalu, (03/09/2021) pukul 14.30.WIB, sejumlah warga Masyarakat Suku Sakai Sebanga di Desa Bumbung Kecamatan Batin Solapan Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau melakukan pertemuan di Desa Bumbung Kecamatan Bathin Solapan.

Agenda pertemuan Masyarakat Suku Sakai tersebut, terkait Lahan Kebun Sawit di Desa Bumbung yang saat ini berada dalam penguasaan PT. GG sejak Tahun 2006 hingga saat ini.

Pertemuan itu turut dihadiri Tokoh Masyarakat Suku Sakai, Datuk Bathin. Kemudian Beberapa Media dan LSM yang memang sengaja hadir atas permintaan Masyarakat Suku Sakai untuk turut memantau dan mengontrol langkah dan perjuangan mereka hingga PT. GG mengembalikan Lahan tersebut.

“Disini kami berharap kepada pemilik perusahaan PT. GG yang saat ini berdomisili di Kota Dumai, inisial AD alias Ahwa agar dengan segera mungkin mengembalikan Lahan kami seluas 160 Hektar dari total Lahan seluas 400 Hektar itu. Kami tidak ingin terjadi konflik atau terjadi suatu kebrutalan Masyarakat Sakai, tetapi kami hanya ingin secara baik dan persuasif hingga urusan selesai,” kata Tamrin selaku Tokoh Masyarakat Sakai didampingi sejumlah Pemuda Suku Sakai lainnya kepada RIAUkontras.com dan Media lainnya.

Usai memberikan keterangan Pers, kemudian pihak Media dan LSM didampingi Warga Suku Sakai turun langsung ke lokasi untuk observasi pada Lahan yang akan diambil alih kembali oleh Masyarakat Sakai.

Saat di lokasi, Media dan LSM mengamati lokasi sambil mengambil dokumentasi. Sebelumnya, lokasi Lahan tersebut telah dipagari serta dipasang Ampang-Ampang pembatas oleh PT. GG sehingga warga tidak dapat memasuki Lahan tersebut. Namun pada saat Media dan LSM turun, Ampang-Ampang sudah tidak ada lagi dan hanya tinggal bekas Coran Tiang dan Besi Ulir.

Sedangkan Lahan Kebun Sawit yang diperkirakan umurnya kurang lebih 15 Tahun, dipenuhi Semak karena tidak dilakukan perawatan selama lebih kurang 1 Tahun, dan tidak ada Plang bermerk baik dari Perusahaan, Koperasi maupun Kelompok Tani.

Sedangkan di lokasi akses jalan masuk ke Kebun, terlihat kantor megah PT. GG dan Barak dan atau Rumah Petak cukup panjang serta sebuah Gudang yang berisikan penuh dengan Pupuk dalam Karung. Di sekitar lokasi kantor PT. GG, terlihat beberapa warga sedang mengumpulkan Buah Kelapa Sawit hasil panen.

Usai dari lokasi, Media dan LSM kemudian kembali ke titik pertemuan bersama Masyarakat Suku Sakai. Disela-sela pertemuan, Masyarakat Sakai menghadirkan Tokoh yang dituakan yaitu Datuk Batin untuk menyampaikan sepatah kata serta untuk meyakinkan Media dan LSM terkait status Lahan dan gejolak yang sudah terjadi sebelumnya.

Disaat Media mengajukan pertanyaan kepada Datuk Batin didampingi salah satu Tokoh Pemuda setempat, Firdaus terkait status Lahan yang dikuasai PT. GG sejak 2006 lalu mengatakan, awalnya Lahan tersebut berada dalam kawasan PT. Chevron Pasifik Indonesia (CPI).

Namun selama Lahan itu berada dalam kawasan PT. CPI, warga tidak bisa mengelolanya, tetapi yang mengelola dan mengambil hasil Kebun tersebut adalah pemilik PT. GG inisial AD alias Ahwa dan Agu serta Samsul selaku bagian Pelaksana di Lapangan.

“Saya mengajak seluruh Masyarakat Suku Sakai yang berada di sekitar Lahan yang saat ini dikuasai perusahaan PT. GG untuk sama-sama kita perjuangkan hingga Lahan tersebut dikembalikan secara utuh kepada Masyarakat Sakai. Kita tidak ingin terjadi suatu keributan, tetapi kita meminta Lahan ini dikembalikan atas dasar kesadaran PT. GG,” tegas Datuk Bathin.

Menanggapi hal ini, warga Masyarakat Batin Sebanga, Suku Sakai melalui Panglimo Sebanga, Tamrin mengatakan, dalam memperjuangkan hak-hak Masyarakat Adat Sakai Sebanga, pihaknya siap berjuang menjadi Garda terdepan untuk mengambil alih kembali Lahan yang menjadi hak Masyarakat Sakai.

“Dalam memperjuangkan hak – hak Masyarakat Adat Sakai Batin Sebanga, kami siap menjadi garda terdepan.

Karena selama ini, Masyarakat Sakai Batin Sebanga tak pernah tersentuh bantuan oleh perusahaan perkebunan maupun perusahaan lainya. Selama ini tidak ada perhatian dari perusahaan perkebunan terhadap masyarakat Sakai yang tinggal di wilayah sekitar perusahaan beroperasi,” ucap Panglimo Sebanga, Tamrin kepada RIAUkontras.com serta Media lainnya yang juga hadir bersama LSM saat itu.

Sementara itu, Kepala Desa Bumbung, Amiruddin saat dikonfirmasi Awak Media ini melalui pesan WA, Sabtu (11/09/2021) pukul 14.33.WIB, namun belum ada respon hingga tayang nya berita ini.

Sedangkan Camat Bathin Solapan, Aulia yang dikonfirmasi dalam hari yang sama pada pukul 14.51.WIB mengatakan, pihak nya belum bisa memberi tanggapan. “Terimakasih informasinya. Saya belum bisa memberikan tanggapan karena saya belum mendapatkan informasi terkait hal ini,” kata Aulia.

Sementara pihak perusahaan PT. GG yang dikonfirmasi awak media ini pada pukul 15.23.WIB melalui Mandor lapangan, Samsul. Namun, pesan yang dikirim madia ini, belum direspon atau belum dibalas oleh Samsul hingga tayangnya berita ini.**(Tim)

(bersambung…)

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • Suku Sakai Minta PT. GG Hentikan Operasional dan Kembalikan Lahan Kepada Masyarakat Adat
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Kasmarni Terima Gratifikasi Rp 23,6 Miliar di Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bengkalis Non Aktif
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved