Foto: Ilustrasi
ACEH TIMUR, RIAUKontraS.com - Sejumlah warga lingkar Tambang Blok A PT Medco EP Malaka, di Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, diduga kembali mengalami keracunan.
Masyarakat yang khawatir dengan kesehatan mereka kembali mengungsi ke halaman kantor camat setempat.
Sejurus dengan gelombang pengungsian, aparat keamanan dari unsur TNI/Polri, juga ikut disiagakan dan mengimbau agar warga tetap menjaga jarak dan memakai masker, sehingga tidak berpotensi terjadi penularan wabah Covid-19.
Menurut informasi yang dirangkum dari berbagai sumber, masyarakat yang mengalami mual dan muntah muntah sudah dilarikan ke Puskesmas terdekat, bahkan bahkan dua diantaranya sudah dilarikan ke RSUD Dr Zubir Mahmud.
Menurut data sementara yang berhasil dirangkum media ini, sekitar 531 jiwa warga dari Desa Panton Rayeuk T dilaporkan telah mengungsi ke kantor Camat Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, pada Minggu (27/6/2021) malam, sekitar pukul 22.50 WIB.
Mereka mengungsi akibat tercium bau busuk yang diduga beracun dan berasal dari sumur AS 11 perusahaan Migas PT Medco dikawasan itu.
PEKERJA MEDCO E&P TENGAH MENCARI SUMBER BAU
Sementara VP Relations & Security Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi, saat dikonfirmasi wartawan Riaukontras.com yang disampaikan melalui humas nya, Senin 28 Juni 2021, menyebutkan PT Medco E&P Malaka (Medco E&P) bersama aparat terkait tengah berkoordinasi untuk mencari sumber bau yang dikeluhkan warga.
Perusahaan juga langsung mengukur kadar gas di pemukiman warga dan lokasi sumur pada minggu (27/6) malam dengan hasil aman dan tidak ditemukan adanya gas yang menyebabkan timbulnya bau.
Perusahaan juga telah berkoordinasi dengan Puskesmas, Rumah Sakit dan aparat daerah terkait warga yang saat ini mengungsi.
Berdasarkan monitoring pekerja perusahaan di lokasi, hingga Minggu (27/6) malam tidak ditemukan adanya bau gas," jelasnya.
Selain itu, katanya "Perusahaan juga tidak sedang melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan bau.
Namun, perusahaan terus memonitor aktivitas operasi. “Kami juga telah berkoordinasi dengan BPMA dan aparat terkait serta berharap dukungan masyarakat, pemerintah serta pemangku kepentingan agar operasi perusahaan dapat berjalan aman,” ujar VP Relations & Security Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi.
Penulis: Muhammad Abubakar
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :