BATAM KEPRI, RIAUKontraS.com - Salah seorang Warga Kota Batam bernama Yulianus Buulolo Al Muhammad Yunus, yang berdomisili di RT.003 RW.005 Kelurahan Belian (depan Kantor Camat Batam Kota), Kecamatan Batam Kota, Provinsi Kepulauan Riau menyampaikan kepada awak media Riaukontras.com keluhannya. Selasa, (9/6/2020)

"Saya sudah menyampaikan pengaduan masyarakat kepada Perwakilan Ombudsman RI Kepulauan Riau, dengan apa yang saya alami dan beberapa warga di sini tentang pelayanan publik pemerintah dari RT/RW, Kelurahan dan Kecamatan. Ujar Yunus .

Karena itu, Lanjut yunus, saya dan warga lainnya yang berdomisili di lingkungan yang sama merasa terdzolimi sebab kami tidak bisa mendapatkan bantuan terdampak Covid-19 ini. Baik dari APBD dan juga yang bersumber dari APBN."Seru yunus

Saat awak media menanyakan kronologis kejadiannya seperti apa, Yunus Menjelaskan ke awak media :

" Awalnya, pada saat menjelang pembagian bantuan terdampak Covid-19 tahap pertama, saya dan beberapa Warga RT.003 RW.005 Kelurahan Belian Kecamatan Batam Kota Provinsi Kepulauan Riau menyerahkan laporan pengajuan data kami kepada bapak Akbar yang juga sebagai Sekretaris Kelurahan Belian pada tanggal 20 April 2020 bertempat di Kantor Camat Batam Kota.

" Kebetulan beliau menjemput Bantuan yang telah terdistribusikan. Setelah itu, 2 hari berikutnya saya menjumpai beliau di Kantor Kelurahan untuk menanyakan tindak lanjut akan data kami tersebut."jelas yunus.

Lebih lanjut yunus menjelaskan, beliau saat itu menyuruh saya untuk mengetik ulang data itu, karena data yang kami serahkan sebelumnya kami serahkan dalam bentuk tulisan tangan. Setelah itu saya koordinasi dengan warga serta saya ketik dan saya kirimkan melalui via WA beliau.

Tak terasa waktu berjalan menjelang pembagian Bantuan Covid-19 tahap ke-2, beliau balas WA kami dengan isi ; agar kami koordinasi kembali kepada RT/RW setempat. Dan saya coba datang mencari RT setempat tapi beliau tidak ada di rumah. Maka saya memohon arahan dari seorang anggota Dewan Komisi I DPRD Kota Batam, dan arahan pak Dewan tersebut menyampaikan agar saya datang ke Kantor Camat Batam Kota menjumpai pegawai di sana.

Sesampainya saya dan seorang warga, lagi-lagi pegawai camat tersebut (bernama Jhon) menyuruh say lagi untuk Koordinasi dengan RT. Dan beliau mengatakan "kalau RT tidak melakukan pelayanan, kami akan turun. Ujar Jhon.

Makanya saat itu juga saya langsung meluncur, tapi sesampainya saya di portal, saya langsung kepada Security setempat bahwa saya ingin ke rumah pak RT tapi security katakan kalau pak RT tidak ada di rumah. Dan security tersebut mengatakan "kalau ada permasalahn kepada RT setempat dengan warga setempat, maka apapun yang diurus warga di depan (Kios KDA) tidak akan dilayani."Kata security.

Setelah itu, saya langsung balik lagi ke kantor camat dan menemui pak Jhon, dan lagi-lagi saya disuruh untuk kembali dan beliau mengatakan "kami tidak bisa melakukan veryfikasi data tersebut, hanya RT/RW dan Kelurahan yang bisa.

Makanya saya pulang dan saya benar-benar kecewa serta merasakan sakit hati akan apa yang mereka buat atas pelayanan tersebut, dan saya merasa terdzolimi. Maka saya melakukan uploud melalui media sosial, yang kirim ke instasi mulai dari akun resmi Kata Batam, DPRD, Kementrian dan Ombudsman serta akun Resmi Presiden RI.

Dan ditanggapi dan diarahkan oleh Perwakilan Ombudsman Kepri untuk membuat Pengaduan Masyarakat dan saya sudah lakukan."Ungkap Yunus sambil meneteskan air mata.

Saya akan terus bergerak walaupun saya terbatas karena saya memang saya tak punya telepon karena saya telah menjual saat libur sekolah anak-saya langsung saya terbangkan ke kampung sebab kerja saya tidak mampu menutupi biaya sehari-hari."Pungkas yunus

Saya berharap agar dengan apa yang saya rasakan dan mungkin banyak lagi di luar sana yang mengalami pelayanan seperti ini, akan mendapatkan Keadilan melalui atauran yang berlaku dan juga UU Pelayanan Publik dan juga Perlindungan Konsumen."Harap yunus

Ketika awak media ini meminta konfirmasi kepada lurah Berlian, Kamarull Via WhatsApp,  namun hingga berita ini di publis belum ada jawaban.

Heri.