NIAS BARAT, RIAUKontraS.com  - Tapanuli Tengah Untuk kedua kalinya setelah SUMUT OPEN 2019 atlet cilik cabang beladiri pencak silat asal Nias barat, Joshua Hia kembali berlaga kejuaraan silat terbuka dan membawa nama kabupaten Nias Barat.Sabtu 29/02/2020.

Bersama tim Perisai Diri Nias Barat, bocah yang menduduki kelas 7 di SMPN 4 Mandrehe ini berlaga di MP open turnamen Tapanuli tengah yang di prakarsai oleh POLRES TAPTENG,  perguruan Merpati Putih TAPTENG dan PT.Anra.

Dalam ajang ini,500 atlet dari perguruan di 10 kabupaten/kota di Sumatera Utara berlaga memperebutkan posisi pertama pada ajang yang di selenggarakan di Gymnasium SMAN 1 Plus Matauli Tapanuli Tengah dimana setiap kontingen di perbolehkan menurunkan 2 atlet pada kelas yang sama.

Manager sekaligus pelatih PD Nias barat, Gesera Daeli mengatakan kejuaraan ini dilaksanakan pada tanggal 26-29 Februari 2020.Sabtu (29/2/2020).

Dikatakan Gesera, kontingen PD Nias barat  pihaknya menanggung waktu dua hari dari jadwal pertandingan dikarenakan keterbatasan anggaran.

"Kita sudah minta pertimbangan kepada panitia untuk tidak mengikuti opening dan closing ceremony dikarenakan keterbatasan yang ada, selain itu keputusan dalam technical meeting sepenuhnya  di setujui kontingen Nias barat meski tidak hadir pada pencabutan lotting" kata Gesera.

"Atlet yang kita bawa awalnya di rencanakan berjumlah 8 orang ditambah dengan 2 orang yang terdiri dari pelatih dan official. Awalnya ada asa untuk meraih posisi paling tidak juara umum 3, namun karena keterbatasan dana dan beberapa halangan non teknis  lain, atlet yang bertarung hanya berjumlah 3 orang, atau dengan kata lain tidak mungkin meraih gelar juara umum." ujar Gesera.

Pembina PD Nias barat yang juga wakil bupati Nias barat saat ini, Khenoki Waruwu menyampaikan wejangan pada tim melalui pelatih sebelum keberangkatan, beliau mengatakan turnamen terbuka seperti yang di selenggarakan di kabupaten Tapanuli Tengah ini harus di ikuti oleh bibit-bibit atlet dari kabupaten Nias barat, agar kabupaten Nias Barat dapat di kenal  diperhitungkan oleh daerah lain.

"Jika usaha kita untuk meningkatkan prestasi putra-putri terbaik Nias barat tidak di mulai dari usia dini, kita akan selalu tertinggal dari daerah lain yang sudah melakukan pembinaan jauh hari sebelum kita.kalah atau menang itu hal biasa dalam pertandingan, yang penting kita jangan menyerah walaupun banyak keterbatasan disana sini" ungkap Khenoki.

Lebih lanjut dikatakan Khenoki, yang menjadi motivasi mengikuti ajang silat terbuka ini adalah untuk menambah pengalaman dan jam terbang pesilat, agar siap bersaing dan membawa nama kabupaten Nias barat di ajang yang lebih bergengsi lagi, seperti PON dan kejuaraan internasional.

"Motivasi kita mengikuti ajang silat ini untuk menambah pengalaman atlet. Untuk itu kita harus mencoba atlet yang tangguh dan memiliki kemauan keras untuk mengharumkan nama kabupaten Nias Barat, tidak perlu banyak atlet yang turun, satu saja tapi berhasil sudah membuat kita bangga. Selain itu waktu kita ikut pertama kalinya di SUMUT Open 2019 pesilat kita berhasil mengalahkan pesilat asal kota Medan dan kabupaten batu bara, hal itu merupakan batu loncatan untuk prestasi kita ke depan" Jelasnya.

Sementara itu di lain tempat, manager tim Menceritakan akomodasi kontingen yang berangkat pada MP Cup 2020 kali ini , biaya diperoleh dari bantuan Pembina PD aekhula dan swadaya pelatih dan orang tua atlet. Adapun biaya yang digelontorkan mencapai 10 juta rupiah.

"Adapun biaya yang kita keluarkan untuk akomodasi atlet bersumber dari Pembina dan juga swadaya pelatih dan orang tua atlet.Untuk itu kami sangat bersyukur selalu di beri jalan dan bantuan untuk mengikuti event-event bergengsi melalui Pembina dan orang tua atlet," ucap Gesera.

Untuk di ketahui, pada ajang MP CUP Tapanuli Tengah kali ini, atlet cilik asal Nias barat atas nama Joshua Hia mencapai partai 8 besar di kategori tarung. Dan tim berhasil memperoleh medali perunggu pada kategori seni.

Made waruwu