Untuk memastikan keluhan masyarakat tersebut, Suroso Ketua PAC PP Bangko Pusako mengintruksikan Indra selaku Komandan Satgas nya untuk mengecek kebenaran di Pangkalan Pajar Jaya Tumino tersebut.

Pada saat Tim Satgas PAC PP mendatangi Pangkalan Pajar Jaya Tumino, Tim Satgas melihat Gas LPG 3 Kg Subsidi tersebut mendapat pasokan dari agen sesuai nama yang tertera di mobil dengan nama PT.Langgam Muara Sejati sebanyak 360 Tabung.

Ironisnya, selain Pangkalan ini menjadi sorotan masyarakat terkait dugaan sulitnya masyarakat mendapatkan gas LPG subsidi tersebut, diduga Pangkalan Pajar Jaya Tumino ini juga mengambil alih DO pasokan LPG 3 Kg yang bukan ditujukan ke Pangkalannya.

Hal ini dikemukan Suroso Ketua PAC PP Bangko Pusako melalui Indra Komandan Satgas nya menyampaikan, bahwa Indra beserta Tim Satgas PAC PP Bangko Pusako telah menemukan adanya dugaan Pangkalan Pajar Jaya Tumino mengalihkan DO Gas LPG subsidi tersebut dari Pangkalan KM 31 Balam di arahkan ke Pangkalannya.  

"Masyarakat sering mengadu kepada PAC PP Bangko Pusako, dengan mengeluhkan bahwasanya mereka selalu tidak mendapatkan Gas LPG 3 Kg dari pangkalan Pajar Jaya Tumino tersebut," ungkap Suroso kepada awak media, Jum'at (19/10/2018).

"Dan kemaren kita menemukan adanya pengalihan distribusi LPG 3 Kg yang semestinya sesuai surat DO yang kita lihat didistribusikan ke Pangkalan KM 31 Balam, namun dialihkan ke Pangkalan Pajar Jaya Tumino. Nah inikan merupakan pelanggaran, ya berkemungkinan Pangkalan di KM 31 Balam tersebut milik Tumino juga, sehingga ia sesuka hatinya mengalih-alihkan," ungkap Suroso lagi. 

Menurut Suroso, bahwasanya yang ia ketahui, setiap Pangkalan wajib mendahulukan kepentingan masyarakat setempat, barulah mendistribusikan ke daerah lain.

"Jikapun masyarakat mendapatkan Gas subsidi tersebut, diduga harganya sudah melebihi HET yang tertera di Plang pangkalan tersebut, yang mana harga yang tertera adalah 18.000/tabung. Namun faktanya, masyarakat mengatakam kepada PAC PP Bangko Pusako, bahwa mereka membeli gas tersebut mencapai 27.000 hingga 28.000/tabung, itupun susah dapatnya," imbuh Suroso.

Ketika ditanya awak media, apakah keluhan masyarakat tersebut sudah pernah diberitahukan kepada Penghulu Bangko Sempurna. 

Ketua PAC PP Bangko Pusako menjawab dengan tegas,"Sudah pernah kita sampaikan kepada Penghulu Bangko Sempurna ibu Sariyem, terkait dugaan kecurangan Pangkalan Pajar Jaya Tumino tersebut, namun beliau menjawab dengan santai, itu hal yang biasa," beber Suroso. 

"Untuk itu, PAC PP Bangko Pusako akan menindaklanjuti permasalahan ini kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kab. Rohil, guna menidak Pangkalan Pajar Jaya Tumino tersebut. Sebab diduga tindakan pendagangannya sudah tidak sesuai yang diperuntukannya, guna keuntungan pribadi." tegas Suroso yang didampingi Komandan Satgasnya yang selalu disapa Indra.

Terkait hal ini, Tumino selaku pemilik Pangkalan Pajar Jaya Tumino saat diwawancarai Awak Media mengakui, bahwa tidak diperbolehkan mengalihkan DO yang bukan ditujukan ke Pangkalannya.

"Sebenarnya si tidak boleh, namun dikarenakan pemegang kunci Pangkalan KM 31 Balam ada kemalangan, maka dialihkan kesini," ucap Tumino kepada awak media beberapa hari lalu.

Menurut keterangan Tumino mengatakan kepada awak media, bahwa harga eceran  yang ia jual ke warga Gas LPG 3 Kg subsidi tersebut dengan harga 22.000/tabung.

"Harga jual ke warga dan ke warga yang memiliki kedai sebesar 22.000/tabung, nah tentunya pedagang kedai juga mau cari untung," ujar Tumino dengan gamblang, seolah apa yang disampaikannya tersebut tidak akan menjadi permasalahan.

Adanya penyampaian Tumino tersebut, awak media kembali melakukan konfirmasi kepada Suroso Ketua PAC PP Bangko Pusako.

Suroso mengatakan,"Kita sudah berulangkali mengingatkan pemilik Pangkalan Pajar Jaya Tumino tersebut, bahwasanya utamakan masyarakat setempat dulu, baru salurkan ke daerah-daerah lain. Namun tetap saja ia tak mendengar," ungkap Suroso.

Lanjutnya,"Terkait permasalahan ini, PAC PP bangko Pusako akan menyurati Camat Bangko Pusako dan Disperindag Kab.Rohil untuk menutup Pangkalan Pajar Jaya Tumino tersebut. Sebab diduga ia bukan mengedepankan kebutuhan masyarakat, melainkan kedai-kedai warga, demi meraup keuntungan pribadi tanpa memikirkan masyarakat." tegas Suroso kepada Awak Media.

(TIM)