Pembukaan turnamen ditandai dengan penendangan bola pertama oleh wali kota sebelum kick off laga derby tim ibukota antara Dumhona FC versus Putra Rantoe FC.Total ada 23 tim asal Banda Aceh, Sabang, dan Aceh Besar yang mengikuti turnamen ini.

Dalam sambutannya, Aminullah mengatakan event ini sejalan dengan misi Pemerintah Kota Banda Aceh untuk memajukan olahraga khususnya sepakbola bagi generasi muda.

"Ada banyak manfaat dari setiap turnamen seperti ini. Selain untuk memajukan persepakbolaan Banda Aceh dan ajang silaturahmi antar klub serta mendongkrar ekonomi rakyat, juga untuk menangkal penyalahgunaan Narkoba di kalangan anak muda," katanya. 

"Seperti kita maklumi bersama saat ini di Indonesia, Aceh, termasuk Banda Aceh peredaran Narkoba semakin masif menyasar anak-anak kita. Salah satu jalan untuk menangkalnya yakni merangkul mereka dengan aktivitas positif seperti olahraga. Setiap olahragawan tentu akan jauh dari Narkoba."

Atas dasar hal tersebut, dirinya pun meminta agar setiap kecamatan harus mempunyai lapangan bola yang representatif guna menjunjang aktivitas kepemudaan dan olahraga di Banda Aceh. "Dengan begitu akan semakin banyak pula turnamen yang bisa kita gelar sehingga memberi multi manfaat bagi kota kita tercinta," katanya.

Tak lupa, ia juga berpesan agar para pemain, wasit, dan manajer tim untuk selalu menjunjung tinggi sportivitas dan fair play selama turnamen berlangsung. "Penonton yang datang ke sini ingin melihat permainan sepakbola yang indah dan atraktif, bukan kericuhan antar pemain, wasit atau official. Semoga turnamen ini bisa menjadi hiburan yang menarik bagi warga kota," tutupnya.

Sebelumnya di tempat yang sama, Camat Kuta Raja Arie Januar mengatakan ke-23 tim yang ikut serta dalam turnamen ini akan memperebutkan total hadiah jutaan rupiah dan juga piala tetap bagi Juara 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. "Harapan kami ajang ini dapat menjadi wadah untuk melahirkan atlet-atlet muda berbakat yang akan mengharumkan nama Banda Aceh," katanya.

"Kami juga ingin menyampaikan aspirasi masyarakat agar Pak Wali dapat memperjuangkan pembangunan sebuah gedung sport center di Kuta Raja, dan juga penambahan sarana dan pra sarana pendukung di lapangan ini mengingat lokasinya yang sangat strategis sehingga diharapkan bisa menjadi lapangan bola alternatif di Banda Aceh," katanya.(***)