Bahas Karlahut dan Abrasi, Polres dan BPBD Meranti Gelar FGD
Editor: | Kamis, 14-09-2017 - 19:13:23 WIB
SELATPANJANG, RIAUKontraS.com - Polres Kepulauan Meranti berkerjasama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti menggelar Fokus Group Diskusi (FGD) dengan tema "Membangun Kamtibmas yang Kondusif Melalui Sinergis 3 Pilar" bertempat di Ballrom Grand Meranti Kamis (14/9/2017) siang.
Tampak hadir, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Barliansyah SIk, Asisten I Jonizar SH MSi, Kepala BPBD M Edy Afrizal SE MH, Kasat Reskrim AKP Zuhri Siregar, Kasat Intelkam AKP Muhamad Daud SH, Kasat Binmas AKP Yudi Setiawan SH serta Babinkantibmas dan sejumlah kepala Desa.
Kepala BPBD Kepulauan Meranti M Edy Afrizal SE MH, mengatakan selain bencana yang ditimbulkan dari Karlahut, bencana abrasi juga sangat memprihatinkan.
"Semakin hari abrasi yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti juga semakin parah dan ini harus menjadi perhatian serius untuk kita semua," ungkap Edy atau laki-laki yang akrab disapa Panglime itu.
Panglime Edy juga mengaku jika pihaknya telah mendata daerah yang rawan abrasi, baik itu bencana yang ditimbulkan dari kikisan air maupun bencana lainnya.
"Tentunya kita selalu berupaya untuk mengatasi permasalahan ini, begitu juga dengan terkait permasalahan karlahut sangat dibutuhkan sinergi dan dukungan oleh pihak-pihak terkait," ujarnya.
Sementara itu, mewakili pihak kepolisian, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Barliansyah SIk, melalui Kasat Reskrim AKP Rusyandi Zuhri Siregar SSos, didampingi Kasat Binmas AKP Yudi Setiwan dan Kasat Intelkam AKP M Daud SH, mengatakan bahwa pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan pihak BPBD dan TNI terkait Karlahut.
"Saat ini ada 130 Kamtibmas dan Babinsa ada 6 di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti dan semuanya kita perhatikan. Secara bertahap kita tingkatkan pengamanan Kantibmas agar bisa berkoordinasi bersama kepala desa dengan lebih baik," ungkapnya.
Menurut AKP Rusyandi pula, sebelum terjadinya ada warga yang tertangkap akibat membakar lahan, alangkah baiknya jika ada solusi lain agar tidak terjadinya hal-hal yang tidak diingini tersebut.
"Kalau ada warga di tangkap, kasi tahu, yang melakukan pembakar lahan, di selesaikan di desa penyesaikan masalah tingkat desa. Itu lebih bagus namun, kalau situasi tidak mengizinkan dan perlu penyelidikan secara detail tentang hal tersebut ya kita dari kepolisian yang menindaknya,"ujarnya.
(rgc/rkc)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :