Dewan Minta PT. RAPP Tanggung Jawab Atas Serangan Hamma Terhadap Kelapa Masyarakat
Editor: | Rabu, 31-05-2017 - 13:50:16 WIB
SELATPANJANG, RIAUKontraS. Com - Dalam kurun beberapa tahun terakhir, Tepatnya sejak PT.RAPP jalankan usaha izin pengelolaan HTI perkebunan akasia di Pulau Padang Kecamatan Merbau dan Kecamatan Tasik Putri Puyu, berbagai persoalan terus bermunculan dan merugikan masyarakat setempat.
Basiran SE.MM anggota DPRD Meranti Dapil Empat Kecamatan Merbau Tasik Putri Puyu beberapa hari yang lalu. Menyampaikan bahwa, para petani yang ada di desa-desa pulau padang mengeluh akibat kebun kelapa mereka rusak.
"Seperti kita ketahui bersama,Dalam kurun beberapa tahun terakhir masyarakat petani di pulau padang mengeluh, karena tanaman kelapa merek rusak akibat di serang hamma kumbang." Kata ketua komisi C dalam rapat dengar pendapat di gedung Dewan dengan PT.RAPP.
Lanjut politisi Gerindra itu lagi,Kerusakan tanaman kelapa masyarakat di pulau padang ini, terjadi di wilayah-wilayah yang berbatasan langsung dengan areal konsesi perkebunan akasia milik PT.RAPP.
Dimana kebun kelapa masyarakat sudah tidak lagi produktif dan tidak berbuah lagi, karena ujung pohon kelapa mereka sampai batang nya di makan kumbang dan secara pasti lama kelamaan pohon kelapa banyak yang mati. Jelasnya
Untuk itu,Kami berharap kepada pihak PT. RAPP menindak lanjuti keluhan masyarakat petani kelapa di pulau padang, karena persoalan ini muncul seiring beroperasinya perusahaan HTI di wilayah itu.
Jangan sampai, keberadaan perusahaan HTI yang beryaraf internasional itu hadir di tengah-tengah masyarakat, malah merugikan masyarakat. Tegasnya
Menanggapi hal itu, Wan Muhammad Jack direktur PT RAPP menyampaikan bahwa perusahaanya sudah melakukan penelitian kelapangan guna menindaklanjuti persoalan tersebut.
" Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan tim kita dilapangan menyimpulkan jika, kumbang-kumbang itu bukan berasal dari areal HTI akasia PT. RAPP akan tetapi kumbang tersebut berasal dari areal hutan yang terbakar, karena makanan mereka tidak ada lagi akhirnya kebun kelapa masyarakat jadi sasaran." Kilahnya.(mk)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :