www.riaukontras.com
| Istimewa di Bulan Ramadhan, Bupati Kasmarni Khatam Al-Quran Bersama Para Santri Penghafal Quran | | Cegah Peredaran Barang Ilegal di Meranti, Bea dan Cukai Bengkalis Musnahkan 19800 Kg BB Mangga | | Berbagi Kepada Sesama, Alumni 2000 SMA Negeri 3 Bengkalis Gelar Takjil Gratis | | Dugaan Korupsi Pembangunan Jembatan Air Hitam, Genak Desak Kejati Segera Periksa Kadis PUTR | | Perbaikan Jalan Sudah Dikerjakan, Warga Ucapkan Terimakasih kepada Bupati Bengkalis dan Dinas PUPR | | Tokoh Masyarakat Bantan Gandeng Ditintelkam Polda Riau Berantas Peredaran Narkoba
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Kamis, 28 Maret 2024
 
Jelajah Wisata Mangrove Kota Dumai
Editor: | Kamis, 20-04-2017 - 12:24:21 WIB


TERKAIT:
   
 

DUMAI,  RIAUKontraS. com- Mangrove adalah hutan bakau bersama padang lamun dan terumbu karang merupakan tipe-tipe ekosistem yang mencirikan wilayah pesisir yang mempunyai produktivitas tinggi di bandingkan dengan  tipe-tipe ekosistem lain di muka bumi ini.sebagian masyarakat yang mengetahui dengan baik bahwa mangrove berperan penting dalam bagi kehidupan masyaraakat khususnya bagi masyaraakat pesisir.

Anggapan itu di tunjang oleh kenyataan ekosistem mangrove menyediakan berbagai barang produksi untuk memenuhi kebutuhan pangan,sandang,energi,obata-obatan, serta penyedia jasa batas garis pantai pinggir sungai dari abarsi/erosi.penghalang angin kencang,dari laut dan hempasan ombak yang tinggi,tempat mencari ikan dan kerang,penyerap polutan air,dan udara,yang sangat di butuhkan makhluk hidup khususnyan wilatyah pesisir dan sekitarnya.konsekuensinya mangrove harus di kelola berdasarkan prinsip-prinsip yang berkelanjutan.dan ekosistem mangrove yang harus di rehabilitasi atau di restrorasi untung pemulihan sebagaimana mestinya.

Kota ,Dumai menjadi salah satu kota yang terkenal dengan pelabuhannya. mempunyai  luas 22 hektar hutan bakau  biasa di kenal dengan mangrove dan 4 hektar  yang masih aktif,dengan arti kata masih dalam pembibitan.perhatian pemerintah dalam pengelolaan hutan mangrorove ini pada dasarnya cukup memadai dengan di terbitkannya uu no 5 tahun 1990 tentang Kehati dan ekosistemnya.dan keppres no 32 tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan hutan lindung juga kepmen Negara lingkungan hidup no 201 tahun 2004 tentang kreteria baku dan kerusakan hutan mangrove,keputusan mentri kehutanan no p4/menhut-II/2007 tentang organisasi dan tata kerja pengelolaan hutan mangrove,uu no 32 tahun 2009 tentang pengelollaan lingkungan hidup,dan perppres no 73 tahun 2012 tentang strategi nasional pengelolaan ekosistem mangrove dan bentukan  kelompok kerja mangrove nasional.


Tak main-main, kota  Dumai bahkan mengusung jargon “Pengantin Berseri yang Sehat”. Maksud jargon tersebut adalah menjadi kota pelabuhan, perdagangan, tourism, industri yang sejahtera, harmonis, aman dan tenteram, jadilah “Pengantin Berseri yang Sehat”.

Namun, jargon tersebut tidak semata penyemangat dan penyemarak nama kota ini saja. Salah satu perwujudannya adalah dengan pengembangan kawasan berbasis ecotourims, termasuk pelestarian hutan mangrove. Di Jalan Nelayan Laut, Kota Dumai, Provinsi Riau kita dapat bertemu dengan obyek wisata Bandar Bakau, dikenal dengan situs legenda Putri Tujuh yang mulai diketahui secara luas. Jangan salah, obyek wisata ini tak hanya hutan mangrove biasa. Justru obyek wisata hutan mangrove yang sekaligus menjadi kawasan konservasi ini mendapat lirikan banyak kalangan, mulai dari pemerintah daerah, peneliti, pecinta alam, mahasiswa, tentunya juga dari masyarakat dan pengunjung wisata Bandar Bakau sendiri

Rombongan  jurnalis Riau berkunjung   dalam  rangka safari jurnalistik, berada di kawasan Bandar Bakau, Dumai.
Mengusung program unggulan ekosistem bakau, kawasan ini menjadi maknit ecotourism beragam kalangan tersebut. Salah satunya adalah rido dari  riaukontras.com yang memang dikenal aktif dalam banyak kegiatan jurnalis , Aktif di organisasi kewartawanan , menjadikan rido   ikut ambil peran di kawasan ini. Salah satu kegiatan yang diikutinya, yakni program pelestarian bakau.

Saat rombongan safari  wartawan  jurnalistik Sabtu (15/4), mengunjungi  lokasi  hutan bakau, begitu terbuka berbagi pengalamannya dalam salah satu kegiatan peliputan yang pernah diikuti nya di kota lain sebelum menuju  kota dumai

Menurutnya, segmentasi pengunjung dari hutan mangrove kebanggan Dumai ini tergolong beragam. Lebih lagi, obyek ini mulai ramai dikunjungi apabila diadakan kegiatan tertentu oleh pemerintah daerah dan kelompok lainnya.

“Pertengahan 2015 lalu, hingga sekarang kira-kira sudah dikunjungi 25.000-an pengunjung. Sebagiannya adalah masyarakat lokal Riau. Namun dari kalangan mahasiswa berbagai perguruan tinggi, wisatawan lokal, hingga mancanegara juga kerap kali berkunjung ke daerah ini. Bahkan, beberapa kali Pemko dan SKPD Kota Dumai sudah melakukan kegiatan di lokasi tersebut,”.

Namun menurutnya, wisata hutan mangrove Kota Dumai ini masih terkendala perihal promosi. Sebabnya, promosi yang dilakukan masih sebatas usaha pemerintah kota, serta swadaya masyarakat dan para pecinta mangrove. Dari Provinsi sendiri, promosi untuk obyek wisata Bandar Bakau ini belum dilakukan secara optimal.

“Pengunjung yang datang sebenarnya sangat membantu perihal promosi. Arus informasi media sosial, menurut saya cukup besar pengaruhnya. Pengunjung kerap berfoto di obyek ini, lalu membagikannya pada kawan-kawan lain yang juga tentunya akan ikut tertarik,” terangnya lagi.
Di kawasan ini, tak hanya menyajikan bentangan hutan bakau pada para pengunjung. Terdapat pula sekolah alam yang ditujukan bagi pelajar tingkat sekolah dasar setiap hari Minggu. Ada pula program penghijauan yang dilaksanakan rutin oleh pengelola, juga penyediaan lokasi dan bibit penanaman bagi kelompok pengunjung yang ingin melaksanakan kegiatan bersama.
Saat ditanyai perihal harapannya terhadap kawasan ini,tak menafikan bahwa masih banyak keunggulan lain yang harus diusahakan berbagai pihak. Iainnya, kalangan Pencinta Alam Bahari, LSM, pihak pengelola, serta sebagian pengunjung bahu-membahu mengoptimalkan potensi mangrove yang sudah ada. Lebih lagi, bantuan promosi dari semua komunitas pegiat alam dan lingkungan, Pemprov, serta bantuan infrastruktur berupa tambahan jembatan titian di lokasi menjadi penunjang yang sangat besar.

Dengan adanya pengembangan wisata bahari dan pelestarian hutan mangrove di Riau tersebut, dipandang Jurnalis  ini dapat menunjang salah satu pilar dari tujuan Indonesia menjadi poros maritim dunia, konsep negara maritim adalah sebuah konsep yang memanfaatkan semua sumber daya alam di wilayah laut untuk kepentingan rakyat dan memakmurkan sebuah negara.

Sebabnya, selain letak kota Dumai yang berada dekat dengan selat Malaka, pengembangan hutan mangrove Bandar Bakau berpotensi menjadi obyek wisata unggulan ke depan. Sebagai pengunjung, pemerintah dapat meningkatkan kepedulian terhadap para pelaku konservasi, sedikit orang yang masih peduli lingkungan. Walaupun terhalang konversi lahan, ada juga pecinta alam.

Berusaha menjaga ekosistem mangrove dengan gigih,” tutup nya( abidah)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • Jelajah Wisata Mangrove Kota Dumai
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Kasmarni Terima Gratifikasi Rp 23,6 Miliar di Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bengkalis Non Aktif
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved