Dalam ajang yang akan digelar selama 5 hari hingga Ahad, 7 November 2021 mendatang bertempat di lapangan SMA Negeri Pintar Kabupaten Kuantan Singingi dan telah dibuka oleh Plt Bupati Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Sulaiman Amby pada Kamis kemarin ini, di hari pertama pemanah Negeri Junjungan mempersembahkan 1 medali lewat busur Joko Pranoto di kelas Divisi Recurve 70 meter emas, 1 perak oleh Fahrulrizal perorangan 70 meter sesi 1, beregu Revi Novindra, Fahrulrizal dan Joko Pranoto serta 2 perunggu juga oleh Joko Pranoto.

Di hari kedua pada pagi tadi, 3 pemanah putri dan 3 putra tengah adu skill ilmu dari coach Dydes Irgantara dan Iskandar di Divisi Nasional U-16. Mereka adalah Anindya Belani Calista Harwanta dan si kembar Nurfatia Roza, Nurfatina Roza serta Nasrul Hidayat, M Bintang Anugrah dan M Siddiq. 

Sebelum masuk waktu shalat Jum'at, Nasrul Hidayat menambahkan perolehan 1 perak kelas nasional 30 meter putra sedangkan 30 meter putri di kelas yang sama perak putri sesi 1 oleh Nurfatia Roza. Di kelas eliminasi, Nurfatina Roza juga mendapatkan perak.

255 pemanah dari kabupaten/ kota di Riau kecuali Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Kampar terlihat sangat antusias mengikuti lomba cabang olahraga sunah Rasulullah SAW ini. 

Pantauan di lapangan, terlihat peserta U-9 sangat ramai dalam ajang yang menjadi uji coba pesta Pekan Olahraga Provinsi (PORProv) yang direncakan akan dilaksanakan sekitar bulan September 2022 yang juga akan digelar di kabupaten yang terkenal dengan Pacu Jalur ini.

Selain itu, ajang ini juga memperkokoh silaturahmi antara coach dan para atlet achery tadi. Jabat tangan dan bertanya kabar diselingi senda gurau terlibat dan terdengar di antara mereka.

Hal menarik lainnya, baik coach apalagi pemanah remaja tidak pernah terlihat ada yang merokok. Semua fokus pada  bantalan yang berjumlah 20 buah sasaran bidik dan jarak  masing-masing.

Agar jumlah medali terus bertambah, kepada atletnya, coach Dydes Irgantara dibantu coach Iskandar dan Fahrulrizal sangat tegas memperhatikan para pemanah mereka bukan saja dalam hal suplemen, makanan dan minuman, juga saat sholat lima waktu, baca Yasin bahkan jam istirahat tidur malam dan larangan menggunakan HP hingga larut malam demi nama baik dan memberikan yang terbaik. Belasan pemanah yang menginap di 4 kamar wisma Diklat tadi segera melaksanakan arahan para coachnya.

Selain itu, coach juga selalu memberikan masukan, nasehat, arahan kala para pemanah selesai berjuang menjaring medali. 

Untuk sementara setelah perjuangan atlet-atlet hebat di atas selama 2 hari, dipersembahkan 2 medali emas, 8 :perak dan 2 perunggu. Medali-medali ini akan terus diupayakan bertambah dalam sisa waktu perjuangan 2 hari sebelum kembali ke Bengkalis pada Ahad mendatang.**