KSOP Tanjungpinang Akan Mengambil Alih Jika FTZ Tidak Respon, Ini Kata Kepala KSOP
Editor: | Jumat, 09-04-2021 - 02:44:08 WIB
Tanjungpinang, Riaukontras.com - Pembangunan Fasilitas pe labuhan Tanjung Moco pulau Dompak masih terbentur pada "Detail Engineering Design" (DED).
yangmana DED tersebut , sebagai sarat untuk membangun Fastel pelabuhan Tanjung Moco.
Namun demikian"DED "yang dinanti tidak kunjung ada kejelasan dari pihak badan kawasan FTZ Tanjungpinang hingga saat ini.
"Nanti jika kita bangun nanti dipersalahkan dan diperiksa- -periksa lagi, yang jelas kita bagaimana membangun daerah Tanjung pinang sebagai ibu kota provinsi kepri agar lebih baik lagi yang mempunyai pelabuhan berskala nasional "cetus Mappeati saat ditemui diruang kantornya ,Kamis 8/4.
Dengan demikian Mappeati akan mengambil sikap akan mengambil alih jika DED tak ada kejelasan dan menyampaikan persoalan ini ke Jakarta melalui kementerian perhubungan dan berdasarkan petunjuk disana kita akan siap membangun fasilitas pelabuhan Tanjung Moco agar cepat terlealisasi dan siap melayani rute kapal Printis dengan tarif yang jauh lebih murah "tandasnya
"Saya dimana mana melalui kementerian perhubungan sudah banyak melaksanakan pembangunan pelabuhan ,sekitar dua bulan selesai seperti contoh dipelabuhan Dompak dua bulan kerjaan selesai.
Jika DED tersebut keluar ,dan diberi anggaran pada bulan 6 persiapan lelang bulan 7 akhirnya lelang terlambat 2 bulan jika tak ada sanggahan ,kalau ada sanggahan terlambat lagi. Beber Mappeati.
Ibu kota provinsi harus didukung adanya pelabuhan berskala dan handal supaya ekonomi dapat maju jika disuatu provinsi tidak didukung oleh pelabuhannya ,bakalan daerah tersebut tidak bisa maju ,baik pelabuhan laut maupun udara.
Yang menjadi kendala saat ini, dipelabuhan Tanjung Priuk ke kekijang konteiner tidak boleh masuk karena didemo terus oleh pelayaran nasional ,makanya aktivitas bongkar muat kapal dialihkan ke pelabuhan Moco.
Lewat kapal perintis,Selain sewanya murah berkisar Rp 3 juta per konteiner jika dibandingkan lewat tol laut jauh lebih mahal berkisar 10 juta hingga 15 juta per konteiner .jelas pemilik konteiner lebih memilih yang lebih murah .tandas Mappeati.
Untuk melaksanakan pembangunan Fasilitas Moco dianggarkan bersumber dana APBN melalui kementerian perhubungan lalu sampai ke daerah.tutupnya.
Penulis:M.zen
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :