www.riaukontras.com
| Istimewa di Bulan Ramadhan, Bupati Kasmarni Khatam Al-Quran Bersama Para Santri Penghafal Quran | | Cegah Peredaran Barang Ilegal di Meranti, Bea dan Cukai Bengkalis Musnahkan 19800 Kg BB Mangga | | Berbagi Kepada Sesama, Alumni 2000 SMA Negeri 3 Bengkalis Gelar Takjil Gratis | | Dugaan Korupsi Pembangunan Jembatan Air Hitam, Genak Desak Kejati Segera Periksa Kadis PUTR | | Perbaikan Jalan Sudah Dikerjakan, Warga Ucapkan Terimakasih kepada Bupati Bengkalis dan Dinas PUPR | | Tokoh Masyarakat Bantan Gandeng Ditintelkam Polda Riau Berantas Peredaran Narkoba
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Jumat, 29 Maret 2024
 
Pelalawan Kokoh Hadapi Persaingan Global Melalui Program Inovatif
Editor: | Rabu, 07-08-2019 - 22:31:06 WIB


TERKAIT:
   
 

PELALAWAN, RIAUKontraS.Com - Kabupaten Pelalawan 13 tahun lalu atau tepatnya pada tahun 2006 silam, dinyatakan oleh pemerintah sebagai salah satu dari 12 daerah tertinggal di Indonesia. Namun, melalui upaya pendekatan pembangunan yang dilakukan secara perlahan, maka saat ini Kabupaten Pelalawan telah berhasil keluar dari predikat ketertinggalan tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Pelalawan HM Harris dalam perbincangan dengan awak media di ruang kerjanya belum lama ini.

Dikatakan bupati, ketertinggalan tersebut saat itu dilihat dari lima indikator yang masih sangat lemah yakni permasalahan pelayanan kesehatan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya bidang pendidikan, infrastruktur desa, rendahnya rasio elektrifikasi dan meningkatnya angka kemiskinan.

Pendekatan pembangunan yang dilakukan adalah dengan penguatan sistem inovasi, di mana dalam hal ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melaksanakan 5 langkah utama terkait dengan penguatan sistem inovasi. Langkah tersebut yakni mengembangkan ekosistem kreatifitas dan inovasi daerah, mengembangkan klaster industri unggulan daerah, membangun kawasan teknopolitan, berkembangnya bisnis dan industri inovatif, meningkatkan pemenuhan air bersih, energi bersih, transportasi hijau, dan teknologi informasi serta lingkungan yang berkualitas.

Melalui pendekatan pembangunan tersebut, maka saat ini Kabupaten Pelalawan telah menunjukkan perkembangan yang cukup memukau. Dimana geliat ekonomi di kabupaten yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar ini terus mengalami kemajuan. Pembangunan infrastruktur di daerah yang memiliki motto Tuah Negeri Seiya Sekata ini, juga sangat cepat, begitu pula dengan perkembangan pendidikan, kesehatan, pertanian dan sektor lainnya.

" Jadi, dengan Inovasi, maka kita terus menggelorakan semangat dan aktifitas berinovasi serta semangat dan aktifitas pembaharuan dalam upaya percepatan penanggulangan permasalahan pembangunan yang dihadapi di kabupaten Pelalawan. Pasalnya, inovasi dipercaya dapat memberikan terobosan-terobosan pembangunan, mewujudkan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya, mengatasi keterbatasan anggaran, serta mendorong adaptasi terhadap globalisasi. Selain itu, inovasi juga diarahkan pada memperbaiki kualitas pelayanan kepada masyarakat, perubahan mindset dan pola kerja pembangunan, serta peningkatan disiplin dan motivasi kerja masyarakat dan aparatur," beber HM Harris.

HM Harris juga mengungkapkan, bahwa melalui visi 2016-2021 yaitu " Inovasi Menuju Pelalawan EMAS" yang merupakan singkatan dari Ekonomi Mandiri, Aman dan Sejahtera, maka Pemerintah Kabupaten Pelalawan terus berkomitmen untuk kemajuan pembangunan Pelalawan. Sedangkan makna dari visi tersebut adalah pembangunan yang didorong oleh upaya, gerakan dan prakarsa inovatif menuju kabupaten Pelalawan yang mandiri dalam ekonomi, aman dan sejahtera dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

Dalam mewujudkan visi tersebut, ada tujuh program prioritas, salah satunya program Pelalawan Inovatif. Di mana Program Pelalawan Inovatif merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Pelalawan dalam meningkatkan daya saing daerah melalui pendekatan inovatif dengan membangun kawasan ekonomi baru yang mengintegrasikan industri bernilai tambah tinggi dengan pusat riset dan perguruan tinggi yang disebut Kawasan Teknopolitan Pelalawan sebagai simpul dari Jaringan Inovasi Pelalawan, Riau dan Sumatera.

" Sedangkan program Pelalawan Inovatif ini, juga telah berdampak pada semakin siapnya daerah Kabupaten Pelalawan menghadapi persaingan global. Dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan juga terus intensif melakukan persiapan, termasuk pada tahun 2015 lalu telah dibangun pembangunan Kampus Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) yang saat ini telah berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Kelapa Sawit Indonesia (STTKSI). Dimana STTKSI ini, menjadi salah satu pilar utama dari kawasan Teknopolitan yang semakin memperlihatkan fungsi dan perannya. Di samping menjalankan proses belajar, mengajar dan penelitian, saat ini STTKSI juga difungsikan untuk menjadi pusat riset dan pusat inovasi kawasan. Dan ini sudah dimulai dengan melakukan inkubasi terhadap temuan teknologi yang ada di daerah ini. Hal tersebut dilakukan dalam upaya komersialisasi hasil riset dan pengembangan Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (PPBT)," urainya.

Ditambahkan Bupati Pelalawan dua periode ini, bahwa keberadaan STTKSI di Pelalawan ini, juga sangat membantu program pemerintah pusat dalam mengejar kemajuan pembangunan pendidikan Indonesia dengan mendirikan universitas yang ditargetkan. Bahkan, dengan adanya pembangunan STTKSI dikawasan Teknopolitan ini, maka kabupaten Pelalawan juga telah dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan seminar internasional dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-23 pada tahun 2018 lalu. Dimana pelaksanaan seminar internasional ini, dihadiri oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) mewakili Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia Harris Munandar, guru besar dari Tsuba University Jepang, serta puluhan universitas dalam negeri.

" Selain pembangunan kawasan Teknopolitan Pemkab Pelalawan juga saat ini berencana membangun Pelabuhan Sokoi yang berada di kecamatan Kuala Kampar. Dimana pelabuhan Sokoi ini, merupakan pelabuhan kargo dan mendukung ke kawasan teknopolitan. Dan pembangunan pelabuhan ini juga dalam rangka mendukung program Pemerintah Pusat untuk membuka akses transportasi internasional di wilayah perairan Kabupaten Pelalawan yang bersebrangan dengan Negara Malaysia dan Singapura," ujarnya.

Jadi, lanjut Harris, dengan kedatangan Menko Kemaritiman pertama lalu di Kabupaten Pelalawan, maka Menko dapat melihat secara langsung keseriusan Pemkab Pelalawan dalam membangun dan mendukung program Nasional dalam persaingan global melalui pembangunan kawasan Teknopolitan. Potensi perkebunan kelapa sawit ini penyumbang terbesar bagi Pelalawan. Teknopolitan milik Pemkab Pelalawan sendiri dikhususkan untuk kelapa sawit. Di kawasan tersebut akan dibagi tiga zona yakni zona pendidikan, riset dan industri. Dan diluar dari program Kabupaten Pelalawan, program Nasional itu bagaimana mendatangkan wisata 20 juta orang pertahun. Dan Pelalawan merupakan bagian dari 20 juta tersebut, sehingga pihaknya berharap adanya dukungan Menko Kemaritiman untuk program pembangunan jalan ke Sokoi - Kukup dan Singapura.

" Dengan dibukanya pembangunan jalan tersebut, maka terbuka kesempatan para wisatawan datang ke Kabupaten Pelalawan. Karena wisatawan kita juga sudah ke mancanegara yakni wisata Berselancar Bono yang sudah mendunia. Yang kedua Program Pembangunan Nasional, bagaimana mendirikan 100 teknopark seluruh indonesia. Kondisi saat sekarang dari 100 tinggal 60, 60 tinggal 5, lima tersebut adalah termasuk Teknopark yang ada di Kabupaten Pelalawan. Kita harus mendukung ini semua untuk generasi kita ke depannya," sebutnya.

Yan ketiga, tambah bupati lagi, Program Pembangunan Nasional, Hasil rapat dengan Menristek Dikti bahwa karena Pelalawan ketergantungan perekonomian dengan harga kelapa sawit dipasar dunia, maka Pelalawan harus mandiri. Karena dengan kemandirian ini salah satunya adalah dengan pengolahan kelapa sawit dan sawit merupakan potensi ekonomi masyarakat Pelalawan 70 % di Riau dan 75% khusunya di Kabupaten Pelalawan. Maka Pelalawan harus mandiri menjadi industri turunan.

" Sekolah Tinggi Teknologi Sawit Indonesia (STTSI) dan kenapa harus di sini, karena potensi di Kabupaten Pelalawan itu ada. Yang kedua tidak ada permasalahan yang dihadapi. Yang ketiga adalah potensi masyarakat ketergantungan di sekolah ini. Mudah-mudahan sekolah tinggi teknologi sawit indonesia ini, tentunya generasi kita kedepannya dan industri hilir khusunya juga bisa berkembang. Begitu juga besok kita ada MoU dengan Pertamina, bagaimana minyak CPO itu bisa menjadi bahan bakar," tuturnya.(Adventorial)

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • Pelalawan Kokoh Hadapi Persaingan Global Melalui Program Inovatif
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Kasmarni Terima Gratifikasi Rp 23,6 Miliar di Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bengkalis Non Aktif
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved