SINGAPURA, RiaukontraS.com - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, meresmikan Nongsa Digital Park (NDP) sebagai “jembatan digital” atau digital bridge Indonesia dan Singapura kemarin.
Peresmian NDP merupakan tindak lanjut kongkrit dari Leaders’ Retreat antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada tahun 2017, saat memperingati 50 Tahun hubungan diplomatik kedua negara dalam bidang ekonomi digital.
Sebagai digital bridge NDP menjadi springboard kerjasama bilateral yg saling menguntungkan dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing. Jarak Batam - Singapura yg hanya 30 menit perjalanan Ferry serta talent teknologi muda di Indonesia serta jaringan internasional Singapura menjadi faktor penting dalam kerjasama ini.
Dalam sambutannya Retno Marsudi menyampaikan kawasan Nongsa merupakan manifestasi nyata pengembangan industri masa depan, dimana Pemerintah, Pelaku Usaha (private sector), Riset dan Pengembangan (RnD), berkontribusi untuk mendukung inovasi, bisnis, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Menlu Retno berharap NDP dapat dipergunakan untuk memanfaatkan Masyarakay Ekonomi ASEAN.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, menambahkan visi bisnis NDP sejalan dengan keinginan Perdana Menteri Singapura, dan Presiden RI yg memiliki ambisi yg sama untuk mengembangkan ekonomi digital.
Selain itu juga hadir dalam peresmian, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, Chairman Economic Development Board Singapura, Beh Swan Gin, Gubernur Kep. Riau, Nurdin Basirun dan Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, serta pelaku usaha dan investor dari Singapura.
Duta Besar (Dubes) RI Singapura Ngura Swajaya yang juga hadir dalam peresmian itu mengharapkan NDP menjadi katalis dalam pengembangan ekosistem ekonomi digital yang terintegrasi dengan konsep work, live, and play dengan keunggulan geografis dekat dengan Singapura dan akses Bandara Internasional (Hang Nadim, Batam dan Changi Singapura).
"Fasilitas ini akan menempatkan Indonesia (Batam) dalam peta ekonomi digital dunia dan diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dan mendorong terciptanya tech unicorn yang baru di Indonesia," katanya dalam siaran persnya Rabu (21/3/2018).
Untuk tahap awal NDP akan mempekerjakan kurang lebih 1.500 pekerja dengan estimasi nilai investasi sebesar USD 500 Juta.
Ngurah Swajaya menekankan pentingnya untuk mengubah mindset pelaku usaha untuk berinvestasi di sektor industri ekonomi kreatif dan digital. Saat ini Indonesia telah memasuki era digital, di mana hampir seluruh perangkat termasuk industri dialihkan ke basis informasi dan teknologi.
Selain itu, Dubes Ngurah Swajaya juga menekankan komitmen pemimpin kedua negara untuk terus meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan dengan hasil kongkrit yang dapat dirasakan oleh masyarakat kedua negara.
"Sebagai jembatan, NDP diharapkan dapat menjembatani investasi ke daerah lainnya di Indonesia yang memiliki talent dan keunggulan dalam industri ini," pungkasnya.(Dwi/Muhammad Abubakar)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :