ACEH TIMUR, RIAUKontraS.com -Pengrealisasian dan penggunaan Anggaran Dana Desa tahun 2016 oleh geuchik inisial SA selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di gampong Kuala Parek Kec.Sungai Raya Kab.Aceh Timur diduga sarat dengan KKN (Kolusi Korupsi dan Nepoteisme). Hal tersebut bedasarkan hasil investigasi yang dilakukan awak media kegampong tersebut dua hari lalu tepatnya Selasa kemarin.

Dari hasil pantauan yang dilakukan pada Selasa tanggal 25-4-2017 itu, Wartawan tidak menemukan dan melihat adanya tanda-tanda aktifitas pembangunan yang berarti yang dikerjakan dengan dana desa tahun 2016 kecuali pembukaan lahan tambak yang memakai lahan kawasan hutan lindung tidak jauh dari bibir pantai diperkirakan berjarak 100m dari pinggir laut Kuala Paret. Sementara pembukaan lahan tambak untuk Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) tersebut, disinyalir juga telah menuai protes dari masyarakat se Kecamatan Sungai Raya, mereka tidak setuju lahan mangrove kawasan hutan lindung ditebang untuk dijadikan tambak.

Terkait kejadian ini masyarakat berjanji akan terus melakukan upaya-upaya pencegahan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan, masyarakat juga berharap dan meminta kepada pihak terkait dan aparat penegak hukum Polres Langsa agar segera memanggil Geuchik (Kades) Gp.Kuala Parek untuk kepentingan pemeriksaan atas dugaan pengrusakan lingkungan hidup, dan dugaan adanya penyimpangan dana desa tahun anggaran 2016.

Ditempat terpisah Rabu kemarin (26/4)Wartawan juga melakukan konfirmasi dengan Geuchik Gp.Kuala Paret inisial SA untuk menayakan terkait informasi masyarakat tentang dugaan adanya penyimpangan dana desa dan merusak lingkungan area hutan kawasan pantai, namun saat dihubungi oleh Wartawan SA dengan tegas mengatakan "tidak tepat kita berbicara lewat hp, kata SA, seraya menuturkan, kalau mau ditulis, tulis saja tidak ada masalah dengan saya, ucapnya dengan nada sedikit gusar kepada wartawan. (NB)