www.riaukontras.com
| Sidak Rokok Ilegal di Jalan Antara, Bea Cukai Bengkalis Tak Menghargai Wartawan | | Pleno Perolehan Suara Partai dan Kursi DPRD, Gerindra Bengkalis Gugat KPU Ke PTUN Pekanbaru | | JAM-Intelijen: Intelijen Kejaksaan Fungsi Penegakan Hukum Penanganan Perkara Koneksitas | | Kejari Kuansing Tahan Eks Bupati Sukarmis di Lapas Kelas II Teluk Kuantan | | Tim Penyidik Kejati Bali Lakukan Tangkap Tangan Bendesa Adat Terkait Pemerasan Investasi | | Dana Seleksi POPDA 2024 Nihil, Emos Gea: Jangan Main-main
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Minggu, 5 Mei 2024
 
Perkembangan Pendidikan Inklusi di Indonesia
Editor: | Senin, 05-06-2023 - 18:20:03 WIB

TERKAIT:
   
 

Opini: Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, karena di manapun dan kapanpun di dunia terdapat pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia atau untuk memuliakan manusia. Begitu juga dengan pendidikan inklusi yang menyamaratakan dan tidak membeda-bedakan anak yang berkebutuhan khusus dengan anak normal. Pendidikan inklusi adalah sebuah konsep pendidikan yang menyatukan anak-anak berkebutuhan khusus dengan anak-anak normal dalam satu kelas yang sama, sehingga anak-anak berkebutuhan khusus tersebut dapat belajar bersama dengan teman-temannya yang normal. Di Indonesia, dengan adanya pendidikan inklusi memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK) yang selama ini tidak bisa sekolah karena berbagai hal yang menghambat mereka untuk mendapatkan kesempatan sekolah, seperti letak sekolah luar biasa (SLB) yang jauh, dikucilkan oleh teman-temannya, biaya sekolah luar biasa (SLB) yang mahal dan berbagai sebab lainnya. Sekolah inklusi memiliki tujuan yakni, untuk memberikan kesempatan bagi semua peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) untuk mengoptimalkan potensinya serta memenuhi kebutuhan belajarnya dengan program pendidikan inklusi. Tujuan utama pendidikan inklusi disini adalah memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus tanpa adanya diskriminasi. Ini adalah langkah yang sangat positif dalam mempromosikan kesetaraan dan menghilangkan diskriminasi dalam pendidikan.

Pendidikan inklusi di Indonesia sudah dikembangkan sejak lama. Hal ini terbukti pada periode 1980-1990, pendidikan bagi ABK sudah dikelompokkan secara khusus. Pemerintah pun mulai membuka pendidikan khusus untuk tiap-tiap kabupaten atau kota. Pada tahun 1990 sampai 2000, berkembang pemahaman antar masyarakat bahwa pendidikan adalah untuk semua orang. Sejak saat itu, sekolah-sekolah umum secara bertahap mulai menerima anak-anak berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusi pun terus berkembang. Hingga Agustus 2004, Indonesia mengumumkan bahwa pendidikannya menuju ke arah inklusi. Salah satu bentuk nyatanya adalah dengan dihadirkannya Program Magister dalam Pendidikan Inklusi dan Pendidikan Kebutuhan Khusus di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Sampai saat ini, dukungan untuk ABK terus diwujudkan melalui pembangunan unit Sekolah Luar Biasa dan pengembangan Sekolah Inklusi di daerah-daerah.

Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun 2020 terdapat lebih dari 23.000 sekolah inklusi di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai menyadari pentingnya pendidikan inklusi bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

Perkembangan pendidikan inklusi di Indonesia harus terus dipantau dan ditingkatkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang masih menjadi hambatan dalam penerapan pendidikan inklusi di Indonesia.

Salah satu faktor yang menjadi hambatan adalah kurangnya ketersediaan guru yang terlatih dalam pendidikan inklusi. Sebagai solusinya, pemerintah perlu memberikan pelatihan dan pendidikan kepada para guru agar mereka dapat mengajar dengan efektif di kelas inklusi. Ketersediaan guru yang terlatih dalam pendidikan inklusi sangat penting karena mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus dalam belajar dan berkembang. Selain itu, masih ada stigma negatif yang melekat pada anak-anak berkebutuhan khusus. Hal ini dapat menghambat perkembangan pendidikan inklusi di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan keluarga untuk mengubah pandangan negatif terhadap anak-anak berkebutuhan khusus dan merangkul mereka menjadi bagian dari masyarakat yang lebih luas.

Upaya merangkul anak-anak berkebutuhan khusus ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya adalah dengan membuka kesempatan dan memberikan dukungan kepada mereka untuk terlibat dalam berbagai kegiatan, baik di sekolah maupun di masyarakat. Selain itu, keluarga juga perlu memberikan dukungan moril dan materil kepada anak-anak berkebutuhan khusus agar mereka merasa dihargai dan diterima oleh masyarakat. Secara keseluruhan, perkembangan pendidikan inklusi di Indonesia menunjukkan peningkatan yang positif. Namun, masih ada tantangan dan hambatan yang harus diatasi.

Dengan upaya bersama dari semua pihak, diharapkan pendidikan inklusi dapat berkembang lebih baik di masa depan. Pemerintah, masyarakat, dan keluarga harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan menerima perbedaan sebagai sebuah kekayaan yang harus dijaga dan dihargai.

Pendidikan inklusi di Indonesia menjadi alternatif pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus yang mengalami keterbatasan fisik namun masih dapat mengikuti materi yang diajarkan di sekolah-sekolah umum. Banyak diantara mereka yang bersekolah di sekolah umum dapat mengikuti pembelajaran dan bahkan mampu mengalahkan anak-anak yang tumbuh dengan fisik yang utuh dari materi yang diujikan kepada mereka. Dengan bergabungnya ABK di sekolah reguler (non SLB) memberikan kesempatan bagi mereka untuk dapat bersosialisasi dengan anak yang tumbuh dengan normal untuk membantu perkembangan emosional anak tersebut agar tidak menjadi anak yang minder, bahkan menganggap diri mereka sama dengan anak yang lain. Hal inilah yang mendasari pendidikan inklusi diselenggarakan. Penyelenggaraan pendidikan inklusi merupakan bentuk upaya pemerintah yang diharapkan mampu mencetak generasi penerus yang dapat memahami dan menerima segala bentuk perbedaan dan tidak menciptakan diskriminasi dalam kehidupan masyarakat ke depannya. Di beberapa kota di Indonesia pun sudah muncul sekolah inklusi yang pelaksanaannya atas kerjasama sekolah dan pemerintah kota. Akan tetapi pada kenyataannya masih sulit mewujudkan sekolah inklusi yang dapat memenuhi kebutuhan anak berkebutuhan khusus tersebut. Salah satu bentuk kesulitan tersebut adalah masih adanya masyarakat yang belum menerima adanya siswa berkebutuhan khusus di sekolah reguler, selain itu juga ketidakharmonisan antar berbagai pihak dalam pelaksanaan sekolah inklusi, seperti diperlukannya guru yang berkualitas dan pihak sekolah yang baiknya mendukung penuh pelaksanaan sekolah inklusi.

Selain itu, penyelenggaraan Pendidikan Inklusi di sekolah biasa memberikan dampak secara tidak langsung kepada penyandang disabilitas, dimana keberadaan anak-anak normal yang berada di lingkungan belajar mereka kesulitan yang mereka sadari. Begitupun sebaliknya, anak-anak normal yang menjadi teman sekelas mereka menjadi lebih empati, suka membantu, berbagi, dan mendahulukan kepentingan teman mereka untuk membutuhkan bantuan daripada ego mereka. Inilah yang mereka dapatkan ketika mereka hanya anak-anak normal, dan mereka tidak perlu khawatir karena mereka semua sama. Akan tetapi, dengan bergaulnya mereka melihat langsung teori-teori yang dipaparkan oleh Guru mereka tentang budi pekerti yang harus mereka miliki dalam kehidupan sehari-hari.

Secara keseluruhan, perkembangan pendidikan inklusi di Indonesia merupakan langkah yang positif dalam memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Namun, masih ada pekerjaan yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pendidikan inklusi benar-benar terwujud secara efektif di seluruh negara.

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir kelompok 3 dengan mata kuliah Pendidikan Inklusi di SD. Ditulis oleh: Agilia Nuramadini, Ayu Nur Umiroh, Chitra Fitria, Dinda Gustia Putri, Ria Sarlina, Ridha Aisyah (Mahasiswa PGSD Universitas Islam Riau) Dosen Pengampu: Dea Mustika S.Pd., M.Pd

Opini: Ridha


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • Perkembangan Pendidikan Inklusi di Indonesia
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Kasmarni Terima Gratifikasi Rp 23,6 Miliar di Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bengkalis Non Aktif
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved