www.riaukontras.com
| Sidak Rokok Ilegal di Jalan Antara, Bea Cukai Bengkalis Tak Menghargai Wartawan | | Pleno Perolehan Suara Partai dan Kursi DPRD, Gerindra Bengkalis Gugat KPU Ke PTUN Pekanbaru | | JAM-Intelijen: Intelijen Kejaksaan Fungsi Penegakan Hukum Penanganan Perkara Koneksitas | | Kejari Kuansing Tahan Eks Bupati Sukarmis di Lapas Kelas II Teluk Kuantan | | Tim Penyidik Kejati Bali Lakukan Tangkap Tangan Bendesa Adat Terkait Pemerasan Investasi | | Dana Seleksi POPDA 2024 Nihil, Emos Gea: Jangan Main-main
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Minggu, 5 Mei 2024
 
Masyarakat Riau Minta Komisi IV DPR-RI Fokus Terhadap Lahan Sawit Ilegal Skala Besar
Editor: Indra | Selasa, 01-02-2022 - 18:20:06 WIB

TERKAIT:
   
 

Pekanbaru, RIAUkontraS.com - Masyarakat Provinsi Riau yang tergabung dalam Etalase Perjuangan Agraria meminta seraya mendesak, agar Komisi IV DPR-RI fokus terhadap Lahan Perkebunan Sawit ilegal skala besar terlebih dahulu.


Hal itu disampaikan Larshen Yunus, selaku Peneliti sekaligus Koordinator Umum Wahana Lingkungan Hidup Kehutanan dan Perkebunan Indonesia.


Bertempat di kediaman pribadinya, Selasa (1/2/2022). Larshen Yunus katakan, bahwa kehadiran dan turunnya Komisi IV DPR-RI beberapa hari yang lalu patut dicurigai, karena sangat politis dan penuh dengan sandiwara.


"Setelah kami lakukan Diskusi, Kajian dan Monitoring, ternyata kehadiran Komisi IV DPR-RI yang dipimpin Dedi Mulyadi SH tak sepenuhnya serius dalam menuntaskan kasus 3,5 Juta Hektar Perkebunan dan Pertambangan ilegal di Kawasan Hutan maupun terhadap 1,8 Juta Hektar yang selama ini disampaikan oleh Gubernur Riau, Drs H Syamsuar M.Si, yakni di Wilayah Provinsi Riau masih sangat banyak kegiatan ilegal daripada yang legal. Kalau memang benar semangat itu, maka kami sarankan dimulai dari Skala Besar terlebih dahulu. Segera tertibkan Korporasi yang HGUnya sudah mati, jangan justru HGU yang masih aktif di gertak ataupun di takut-takuti" tegas Larshen Yunus.


Alumni Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu juga jelaskan, bahwa Komisi IV DPR-RI, Kementerian LHK dan Pemerintah Provinsi Riau mesti serius lagi, jangan bermain diranah Politis bahkan yang cenderung dengan unsur Sandiwara.


"Kami contohkan lagi, seperti di Kabupaten Siak dan Pelalawan. Komisi IV DPR-RI turun ke salah satu tempat yang menuding Penguasaan Kebun Sawit dalam kawasan hutan seluas 2 ribu hektar, padahal angka tersebut sangat keliru, karena sepengetahuan kami hanya berkisar hampir 900 hektar. Nah, ini yang kami sebut sebagai upaya politis, menggiring opini publik, seakan luas, namun kenyataannya justru mereka kelihatan lebih berani sama 'pemain kecil' ketimbang Korporasi Raksasa" ujar Larshen Yunus, Peneliti Senior dibidang Lingkungan Hidup, Perkebunan dan Kehutanan.


Hingga berita ini dimuat, Larshen Yunus dan rekan-rekan NGO lainnya hanya menyarankan, agar Pemerintah dan DPR mesti serius dan jangan tebang pilih. Awali dengan menertibkan pemain besar terlebih dahulu, jangan ada unsur Politis! khusus untuk Provinsi Riau mesti dijaga. Jangan gara-gara kehadiran Komisi IV DPR-RI tempo lalu, geliat ekonomi jangan melemah. Investor justru takut dengan cara-cara seperti itu, apalagi kasus Pandemi Covid-19 belum juga usai, Ayo Revolusi Mental! Stop Sandiwara, mari tertib mulai dari diri sendiri" imbuh Larshen Yunus.


Sampai diterbitkan berita ini, panggilan seluler Dedi Mulyadi SH, selaku Pimpinan Komisi IV DPR-RI tak juga diangkat, begitupun dengan nomor HP Gubernur Riau, Drs H Syamsuar M.Si, di Chatting tapi tak membalas.**


KZ


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • Masyarakat Riau Minta Komisi IV DPR-RI Fokus Terhadap Lahan Sawit Ilegal Skala Besar
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Kasmarni Terima Gratifikasi Rp 23,6 Miliar di Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bengkalis Non Aktif
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved