Pj Sekda Natuna, Hendra Kusuma Himbau Masyarakat Agar Tidak Membakar Lahan di Musim Kemarau
Natuna, Riaukontras.com - Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten Natuna bersama Stekeholder lainnya meakukan rapat koordinasi terkait penanganan pembakaran hutan dan lahan, di Ruang Rapat Kantor Bupati Natuna beberapa waktu yang lalu.
Pj. Sekda Natuna Hendra Kusuma Pada kesempatan tersebut yang mewakili pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Natuna mengatakan, pada tahap awal memasuki Musim kemarau ini sudah terdapat 51 kasus Karhutla yang telah ditangani oleh Dinas Damkar Natuna. Jumlah ini sudah sangat signifikan sehingga memerlukan penanganan yang serius.
“Ini jumlah kasus Karhutla yang ada sejauh ini sudah sangat signifikan, untuk itu kita ingin penangananya lebih serius” Kata Hendra.
Kata Hendra, sebagai wilayah kepulauan kabupaten Natuna yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga, masalah kebakaran hutan ini merupakan maslahah yang serius. Itu tidak hanya menimbulkan polusi udara, tapi juga bisa jadi masalah internasional karena asapnya sampai ke negara tetangga.
Tambahnya lagi, kita menghimbau kepada seluruh masyarakat agar memperhatikan lahan atau apapun supaya tidak membakar, terlebih bisa mengakibatkan kebakaran yang lebih luas.
"Kita, di Natuna ini sudah terbilang cukup parah, dalam kurun waktu lebih dari satu bulan terdapat 51 Kaskus karhutla. Maka kami tegaskan kepada masyarakat agar jangan membuka lahan di musim kemarau ini dengan cara di bakar",tegas Hendra.
Hendra juga mengatakan, melalui rapat ini saya berharap setiap Camat yang ada di Kabupaten Natuan agar dapat memberikan sosialisasi Kamtibmas serta menyampaikan secara langsung kepada masyarakatnya untuk tidak membakar lahan pada musim kemarau.
Ditempat terpisah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Natuna melalui Sekretaris dr. Faisal, M.Kes saat di temui diruangnya, (8/3/2021) juga menuturkan hal yang senada. Menurutnya bukan hanya itu saja, ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dengan bahaya kebakaran. Sebab api dengan cepat membesar dan sulit dijinakkan di saat musim kering seperti ini yang bisa menimbulkan polusi udara dari Asap yang diakibatkan oleh kebakaran.
Lanjut Faisal, polusi udara yang mengakibatkan pencemaran lingkungan di tengah masyarakat diakibatkan oleh kebakaran tersebut harus bisa kita atasi bersama- sama, oleh sebab itu pencegahan Karhutla adalah perhatian serius bagi kita semua.
Di tempat terpisah , Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Natuna, H. Tasrif Amran membenarkan saat ini telah memasuki tahap awal musim kemarau, untuk itu, ia berharap agar masyarakat tidak membakar sembarangan lahan, agar kebakaran lahan tidak menjalar ke mana- mana, himbau Tasrif Saat di kompirmasi ke beliau.
Tambahnya lagi, mengingat akibat kebakaran tersebut bisa menimbulkan asap ditengah masyarakat yang mengakibatkan polusi udara berakibat kesehatan bagi masyarakat kita semua.
Untuk itu, pemerintah Daerah menghimbau dan mengajak kepada masyarakat agar tidak membakar hutan ataupun lahan untuk saat musim kemarau, supaya terjadinya kebakaran tidak terjadi ditengah lingkungan masyarakat Natuna khususnya, himbau Tasrif.
"kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan pada saat musim kemarau, nanti bisa berdampak buruk bagi lingkungan kususnya udara yang kita hirup bisa tercemar”, jelasnya.(Edi)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :