Kedua tersangka yang dilakukan penahanan tersebut, Saudara F selaku Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) dan juga sebagai kepala dinas non aktif dan AH selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK) Kabid aktif cipta karya PUPR, Sementara tersangka lainnya adalah R Sudah almarhum,  Selaku direktur PT.Betania Prima Sebagai Rekanan (pihak ketiga).

" Sudah kita lakukan penahanan, Namun satu tersangkanya lagi sudah meninggal dunia ( almarhum ), Dan kalau persoalan saksi-saksi sudah kita panggil, Namun kemana aliran dana, kita lihat pada fakta persidangan, kemana saja dana tersebut, kalau memang ada fakta lain, kita akan tindak lanjuti, " ujar kajari Hadiman.

Selanjutnya dalam penahanan tersebut, Kamis (28/01/2021) Kajari Kuansing, Hadiman menjelaskan, Penyidik melakukan penahanan kepada F, karena beliau merupakan ASN non aktif, diduga akan melarikan diri, Sementara kepada tersangka AH ( pegawai aktif ) dilakukan juga penahan diduga juga akan melarikan diri, Ujar Hadiman.

Sementara itu, jelas Hadiman, dalam hitungan penyidik kerugian mencapai angka Rp.5.050.257.406,21, sehingga kerugian lebih dari 5 milyar dari Nomor  kontrak 64/Kontrak/ CKTR/PA/2015/1794 , Dengan Nilai Rp.13.100.250.000,00 . jelas Hadiman 

Selanjutnya, terangnya kembali, " kita juga sudah memeriksa saksi, Seperti mantan Bupati, Mantan wakil Bupati dan Mantan Anggota DPRD serta saksi-saksi lainnya, lebih kurang 20 saksi yang sudah kita mintai keterangan nya," tutup Hadiman**

Laporan/Penulis : Yendri saputra