www.riaukontras.com
| Kajati Riau Ikuti Kunjungan Kerja Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung RI Secara Virtual | | Pengarahan Jaksa Agung RI Dalam Kunjungan Kerja di Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan | | Plh. Asisten Pembinaan Kejati Riau Ikuti Halo RB Mei 2024 Karocana Tiyas Widiarto Secara Virtual | | Jam-Pidmil Kejagung Sosialisasi Nota Kesepahaman Kejaksaan RI dan TNI | | ST. Burhanuddin Resmikan Gedung Baru Kejari Pali, Kejari Muara Enim dan Kunjungan ke Kejari Prabumul | | Puspenkum Kejagung Gelar Penerangan Hukum Mengenai Pencegahan TPPO dan Korupsi pada Ketenagakerjaan
Follow:     Serikat Perusahaan Pers
Rabu, 8 Mei 2024
 
Bandung
Kurangi Dampak Banjir, Presiden Jokowi Resmikan Terowongan Nanjung
Editor: Muhammad Abubakar | Rabu, 29-01-2020 - 14:03:01 WIB


TERKAIT:
   
 

BANDUNG, RIAUKontraS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan terowongan Nanjung yang berada di kawasan hulu Citarum di Curug Jompong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 29 Januari 2020. Terowongan "kembar" tersebut menjadi bagian dari instrumen pengendali banjir di sekitar wilayah Sungai Citarum.

Pembangunan terowongan tersebut menjadi salah satu dari sekian banyak pekerjaan besar pemerintah dalam upaya pengendalian banjir yang biasa terjadi di cekungan Bandung. Sejumlah instrumen lain seperti proyek _floodway_ Cisangkuy di Desa Sukamukti, embung Gedebage, hingga kolam retensi Cieunteung terus dikerjakan dan segera diselesaikan.

"Sistem pengendali banjir di cekungan Bandung ini terdiri atas banyak pekerjaan besar, yaitu normalisasi di hulu sungai, pembangunan embung Gedebage, pembangunan kolam retensi Cieunteung, hingga pembangunan _floodway_ di Cisangkuy," kata Presiden saat memberikan sambutan.

Untuk diketahui, terowongan Nanjung dibangun sebagai solusi untuk mengatasi penyempitan alur Sungai Citarum di titik tersebut akibat kontur berbatu kanal Curug Jompong. Akibatnya, aliran air dari hulu menuju hilir hingga ke Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat sering terhambat.

Pembangunan dua terowongan dengan panjang masing-masing 230 meter dan berdiameter 8 meter tersebut diharapkan dapat menanggulangi banjir di sejumlah wilayah, utamanya di sekitar daerah Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang.

Sebelum adanya terowongan tersebut, luas genangan akibat banjir yang biasa terjadi di sekitar wilayah tersebut bisa mencapai 490 hektare seperti pada tahun 2016 lalu. Kini, setelah terowongan mulai dioperasikan, luas genangan sebagai dampak banjir dapat dikurangi hingga menjadi 80 hektare.

"Tadi sudah disampaikan Pak Gubernur bahwa tahun ini genangan banjirnya surut sangat drastis dari (luas genangan) 490 hektare menjadi 80 hektare. Dari yang dulunya terkena dampak 159 ribu (jiwa) menjadi 77 ribu. Ini juga turunnya sangat drastis," tuturnya.

Meski demikian, Presiden mengatakan bahwa pembangunan sistem pengendali banjir secara menyeluruh di wilayah tersebut masih akan terus dilanjutkan. Pihaknya akan terlebih dahulu memberikan perhatian penuh bagi penataan wilayah hulu Citarum sebelum beranjak menuju bagian hilirnya.

"Ada satu-dua pembangunan yang ingin kita selesaikan pada tahun ini, yang masih menjadi PR, yaitu satu sodetan dan satu kolam retensi. Kalau ini sudah bisa diselesaikan insyaallah nanti setelah tahun 2020 banjir yang dulunya selalu terjadi di cekungan Bandung ini insyallah tidak terjadi pada tahun-tahun mendatang," ujarnya.

Di samping itu, Presiden mengharapkan agar pembangunan infrastruktur pengendali banjir ini juga diikuti secara paralel oleh pekerjaan-pekerjaan pendukung lain seperti rehabilitasi lahan, reboisasi, dan lain sebagainya.

"Satu-satu dan memerlukan waktu. Ini kan sudah dikerjakan tiga tahunan sampai tahun ini. Nanti kemudian menuju hilirnya. Memang enggak bisa dikerjakan di hulunya atau hilirnya saja. Semuanya dikerjakan baik fisik infrastruktur maupun rehabilitasi lahan, reboisasi, semuanya," ucapnya saat meninjau terowongan tersebut.

Tampak hadir mendampingi Presiden dalam acara peresmian di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta dua Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar dan Angkie Yudistia.(***)

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


 
Berita Lainnya :
  • Kurangi Dampak Banjir, Presiden Jokowi Resmikan Terowongan Nanjung
  •  
    Komentar Anda :

     
    TERPOPULER
    1 Bansos Covid-19 Kota Pekanbaru Diduga di Korupsi Hingga 3 Miliar Satu Kali Penyaluran
    2 "MEMORI" Dari Sisilah Marga Gea
    3 Diberitakan Tentang Dugaan VC Sex, Oknum PNS MW di Nias Mencoba Intimidasi dan Melaporkan Wartawan
    4 Diduga Karena Pemasangan Selang NGT, Pasien RSUD Langsa Meninggal
    5 Penundaan Pembayaran Disetujui BCA Finance dinilai Merugikan Masyarakat, Terapkan Bunga 18/23% Lebih
    6 Kembali Diamanahkan sebagai Pj Walikota Pekanbaru, ini Program Prioritas yang Sukses Dijalankan
    7 Arta melia: Jika Ada Pungutan Biaya Untuk Calon BPD laporkan ke pihak berwajib
    8 ABG Tewas Dikamar Hotel di Bengkalis, Pelaku "SAN" Dijerat Pasal Berlapis
    9 Menelisik Geliat Prostitusi Online Kota Duri, Antara Sindikat Prostitusi dan Penipuan
    10 Kasmarni Terima Gratifikasi Rp 23,6 Miliar di Kasus Dugaan Korupsi Bupati Bengkalis Non Aktif
     
    Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman | SOP Perlindungan Wartawan | Kode Perilaku Perusahan Pers | Visi-Misi | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2015-2022 PT. RIAUKONTRAS PERS, All Rights Reserved