Tim KSDA Riau Bentuk Formasi Baru Untuk Penggiringan Gajah Liar
Editor: | Jumat, 14-06-2019 - 22:23:38 WIB
INHU, RIAUKontraS.com - Tim Balai Besar KSDA Riau wilayah I hingga kini masih mengalami kendala saat melakukan penggiringan empat gajah liar yang memasuki wilayah permukiman warga Baturijal Hilir, Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Kepala Wilayah I Balai Besar KSDA Riau Andri Hansen Siregar mengatakan. Pengiringan terkendala karena lokasi perkebunan karet tua milik warga yang sudah ditumbuhi semak belukar.
Menurutnya, penggendalian memakai formasi dengan sistim personil dengan cara disayap kiri dan kanan gajah pada Kamis (13/06/19) kemarin tidak membuahkan hasil karena jarak penggiring sayap kanan dan kiri cukup jauh. Akibatnya sulit mengetahui keberadaan gajah yang digiring, ucapnya.
Dua ekor gajah jinak pada saat penggiringan memang sudah sempat bersentuhan dengan empat gajah liar tersebut. Namun, tubuh gajah liar itu agak lebih besar daripada yang jinak maka dua ekor gajah patuh sempat takut. Pada akhirnya gajah liar sempat hilang dari peredaran karena kaget oleh suara petasan warga, tambahnya.
Dalam hal ini, pihak tim Balai Besar KSDA akan menyusun formasi baru dimana memakai pola V. " Pola ini memang dinilai sangat beresiko terhadap tim," terang Andri Hansen Siregar.
Belum tuntas menggiring empat ekor gajah liar di Kecamatan Peranap. Tim Balai Besar KSDA Riau mendapat informasi dari warga bahwa dua ekor gajah liar juga masuk di wilayah Kecamatan Kelayang Inhu.
Hal ini juga dibenarkan oleh Kepala wilayah I Balai Besar KSDA Andri Hansen Siregar, " Benar, di wilayah Kecamatan Kelayang juga ada konflik gajak liar dengan warga setempat," ujar pada Jum'at (14/6).
Konflik gajah liar dengan warga kelayang itu sepengetahuan Andri Hansen sudah berlangsung beberapa bulan terakhir ini. Untuk itu katanya, setelah tuntas menggiring di Kecamatan Peranap ke kantong habitatnya, dilanjutkan ke Kecamatan Kelayang.
"Terpaksa dilakukan bertahap. Karena keterbatasan tim dan saat ini tim lagi bertugas di Kecamatan Peranap," sebutnya.
Andri Hansen menghimbau, kepada warga kelayang diharapkan untuk menghentikan pengusiran gaja melakukan petasan. " Bisa saja gajah liar tersebut balik dengan sendiri ke habitatnya tetapi lantaran terus terganggu akhirnya tetap bertahan diareal perkebunan warga," harapnya. (dan)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 081261018886 / 085278502555
via EMAIL: riaukontras@gmail.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :